Langsung ke konten utama

Driver Online Ungkap Leasing yang Beri Kelonggaran Kredit

Ribuan pengemudi ojek dan taksi online dari Gojek, Grab, dan Bluebird berkumpul dalam acara Silaturrahmi Nasional bersama Presiden Joko Widodo atau Jokowi di Hall A Jiexpo Kemayoran, Jakarta Pusat, Sabtu, 11 Januari 2019. Tempo/Fajar Pebrianto

TEMPO.COJakarta - Ketua Umum Asosiasi Driver Online Wiwit Sudarsono menjelaskan sejumlah perusahaan pembiayaan yang telah memberikan kelonggaran cicilan kredit bermotor. Di antaranya Astra Credit Companies (ACC), KLIPAN, Mandiri Tunas Finance, BRI Finance.
“Sudah ada yang memberikan relaksasi atau skip angsuran tetapi baru beberapa leasing, belum semuanya. Kami menyambut baik pelaksanaan relaksasi tersebut, dikarenakan saat ini driver online mengalami penurunan pendapatan hingga 80 persen,” katanya, Senin 30 Maret 2020.
Dia mengharapkan ke depannya masih ada sejumlah perusahaan pembiayaan yang mengikuti langkah restrukturisasi tersebut. Menurutnya masih ada perusahaan yang belum melakukannya dengan dalih menunggu arahan dari pemerintah pusat.
Wiwit juga menilai masih banyak perusahaan pembiayaan yang mencari celah untuk tidak memberikan relaksasi. Dia mencontohkan bagi pengemudi yang saat pengajuan awal kredit kendaraan untuk kepentingan pribadi atau konsumtif dan bukan untuk transportasi daring. Alhasil mereka enggan memberikan relaksasi.
Padahal kelonggaran tersebut sesuai dengan arahan Presiden Joko Widodo agar masyarakat yang terdampak Covid-19 mendapatkan relaksasi. terutama kepada Taksi Online, Ojek Online dan UMKM.
Para pengemudi dan asosiasi pengemudi transportasi daring telah memperoleh surat edaran Asosiasi Perusahaan Pembiayaan Indonesia (APPI) yang ditandatangani Ketua Umum Suwandi Wiratno dan Sekjen Sigit Sembodo menyebutkan dapat memahami penyebaran wabah virus corona (Covid-19) berdampak terhadap  perekonomian nasional yang juga dapat mempengaruhi kondisi keuangan saat ini.
Untuk itu sejalan dengan arahan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) APPI bersama-sama dengan seluruh  anggota perusahaan pembiayaan menawarkan restrukturisasi (keringanan) bagi yang mengalami kesulitan keuangan sebagai akibat penyebaran virus Corona. 
Adapun jenis restrukturisasi (keringanan) yang ditawarkan antara lain perpanjangan jangka waktu; penundaan sebagian pembayaran; dan/atau, jenis restrukturisasi (keringanan) lainnya yang ditawarkan oleh perusahaan pembiayaan.
Pengajuan permohonan restrukturisasi (keringanan) dapat dilakukan oleh masyarakat yang  terkena dampak penyebaran virus corona dengan sejumlah syarat yakni terkena dampak langsung Covid-19 dengan nilai pembiayaan di bawah Rp10 miliar; pekerja sektor informal dan/atau pengusaha UMKM; tidak memiliki tunggakan sebelum 2 Maret 2020 saat Pemerintah RI mengumumkan darurat wabah corona; pemegang unit kendaraan/jaminan; dan kriteria lain yang ditetapkan oleh perusahaan pembiayaan.
Tata cara pengajuan restrukturisasi (keringanan) berlaku mulai 30 Maret 2020 dan dapat  dilakukan dengan cara pengajuan permohonan restrukturisasi (keringanan). Pengajuan dapat dilakukan dengan cara mengisi  formulir yang dapat diunduh melalui laman resmi perusahaan pembiayaan; pengembalian formulir dilakukan melalui email; persetujuan permohonan restrukturisasi (keringanan) akan diinformasikan oleh perusahaan pembiayaan melalui email.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Bantu Mudahkan 'Jalan' UMKM, CEO Toko Online Ini Masuk Forbes 30 Under 30

Liputan6.com, Jakarta  Hidup itu adalah pilihan. Dalam pekerjaan atau menjalankan usaha misalnya. Anda bebas memilih, mau bekerja diposisi apa, berbisnis apa, dan bagimana cara menjalankan usaha tersebut. Hal itulah yang setidaknya dilakukan oleh pengusaha muda asal Jakarta, William Sunito. Dia adalah Founder & Chief Executive Officer (CEO) TokoWahab.com Di usia mudanya, bungsu dari tiga bersaudara ini memimpin sekaligus mengelola perusahaan keluarga yang berdiri pada 1957. "Pada akhir 2015 saya kembali dari Amerika ke Indonesia dan memutuskan untuk terjun langsung mengurus perusahaan keluarga saya. Ini memang kemauan saya (untuk mengelola perusahaan) karena saya melihat ada potensi yang besar," jelas William saat berbincang dengan  Tim Liputan6.com  di kantornya di kawasan Senen, Jakarta Pusat, Rabu (12/2). Ya, berbekal passion dalam dunia bisnis ditambah pengetahuan yang didapat selama kuliah di University of Washington, Amerika Serikat, William mulai men...

PERMASALAHAN DAN UPAYA PENGEMBANGAN UMKM

MAKALAH PERMASALAHAN DAN UPAYA PENGEMBANGAN UMKM Tugas Mata Kuliah  Ekonomi Kerakyatan Pembina : Dr. Sukidjo, M.Pd.   Disusun Oleh    : Dewi Mawadati    (14811134022) Luna Octaviana (14811134029) ADMINISTRASI PERKANTORAN D3 UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA 2015 BAB I     PENDAHULUAN A.      Latar Belakang UMKM (Usaha Kecil Mikro dan Menengah) memegang peranan yang sangat besar dalam memajukan perekonomian Indonesia.Selain sebagai salah satu alternatif lapangan kerja baru,UKM juga berperan dalam mendorong laju pertumbuhan ekonomi pasca krisis nmoneter tahun 1997 di saat perusahaan-perusahaan besar mengalami kesulitan dalam mengembangkan usahanya.Saat ini, UKM telah berkontribusi besar pada pendapatan daerah maupun pendapatan Negara Indonesia. UKM  merupakan suatu bentuk usaha kecil masyarakat yang pendiriannya berdasarkan inisiatif seseorang.Sebagian besar masyarakat bera...

Ini tren yang akan terjadi di pengembang aplikasi

JAKARTA (IndoTelko) – Outsystem penyedia platform Low Code mengumumkan 5 Tren yang diprediksi akan muncul pada kalangan Pengembang Aplikasi di Asia Pasifik. Sebuah infobrief dari IDC mengatakan pada tahun 2024, generasi baru dari para pengembang yang membuat aplikasi-aplikasi tanpa menulis kode/Low Code akan mencapai 20% dari semua pengembang di kawasan Asia-Pasifik. Para pengembang ini akan mengakselerasi transformasi digital di semua lini industri - dengan menyoroti disrupsi pasar dan inovasi tiada henti. “Low-code memberikan para pengembang ini potensi untuk menjembatani kubu-kubu, memangkas proses dan memungkinkan tim untuk bekerjasama dan fokus pada inti upaya transformasi serta meningkatkan pengalaman pengguna,” kata Vice President Outsystems Asia Pasifik Mark Weaser. Mark juga menambahkan, bahwa aplikasi-aplikasi kini menjadi sangat penting bagi para konsumen. Aplikasi telah secara fundamental merubah cara orang-orang mengorganisasi dan memaksimalkan kegiatan rutin seh...