Langsung ke konten utama

Distribusikan dana bantuan kartu prakerja, begini kesiapan OVO

Distribusikan dana bantuan kartu prakerja, begini kesiapan OVO

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pemerintah telah meluncurkan program Kartu Prakerja. Untuk menyalurkan dana dari program tersebut, pemerintah telah menggandeng perusahaan platform pembayaran digital, yakni OVO dan LinkAja, bersama dengan Bank Negara Indonesia (BNI).
Sebagai mitra resmi yang menyalurkan dana Kartu Prakerja, OVO mengaku sudah siap untuk menjalankan tugasnya tersebut. Bahkan, menurut Presiden Direktur OVO Karaniya Dharmasaputra, OVO terlibat dalam program kartu prakerja di tiga area.

Pertama, ikut mengembangkan situs web prakerja.go.id. Dalam pengembangan situs tersebut, OVO dan Bareksa mengirimkan masing-masing lima engineer dan satu designer UI/UX. Kedua, ikut menyosialisasikan program kartu prakerja, dan ketiga, mendistribusikan dana bantuan setelah penerima kartu prakerja menyelesaikan pelatihan online.
"OVO optimis Kartu Prakerja dapat berkontribusi secara signifikan dalam mengurangi tingkat pengangguran muda yang jumlahnya sekitar 3,7 juta jiwa, dan membantu mereka meningkatkan pengetahuan serta kompetensi agar sesuai dengan kebutuhan pasar saat ini, terkhusus setelah pandemi Covid-19 bisa diatasi," kata Karaniya kepada Kontan.co.id, Senin (13/4).
Sebagai mitra resmi pembayaran digital program Kartu Prakerja, sambung Karaniya, OVO mendapat amanat untuk menyalurkan dana insentif senilai Rp 600.000 setiap bulan. Dana itu akan ditransfer dalam beberapa tahap selama 4 bulan, ke akun uang elektronik para peserta yang telah menyelesaikan pelatihan dalam program Kartu Prakerja.
"Bantuan akan disalurkan bagi mereka yang sudah mendaftarkan diri untuk program Kartu Prakerja dan mengikuti seluruh persyaratan yang ada. Bantuan dikirimkan secara langsung ke akun pengguna setiap bulannya yang telah menyelesaikan pelatihannya," terang Karaniya.

Menurutnya, langkah pemerintah yang telah menggandeng pelaku industri digital sebagai mitra resmi program Kartu Prakerja adalah langkah yang tepat. Selain karena kemudahan transaksi non-tunai, digitalisasi layanan juga dinilai relevan pada kondisi saat ini.
"Ini mendukung jaring pengaman sosial yang dibangun oleh pemerintah. Terlebih dalam situasi pandemi Covid-19 saat ini, digitalisasi layanan semakin mendukung arahan physical distancing untuk mematahkan rantai penyebaran virus," ungkapnya.
Sayangnya, Karaniya masih enggan menggambarkan dampak secara bisnis bagi OVO dengan menjadi mitra resmi penyaluran dana Kartu Prakerja. "Untuk Kartu Prakerja masih dalam proses registrasi, dan masih harus melalui proses seleksi serta pelatihan online. Fokus OVO saat ini masih edukasi dan sosialisasi kepada masyarakat," tandasnya.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Bantu Mudahkan 'Jalan' UMKM, CEO Toko Online Ini Masuk Forbes 30 Under 30

Liputan6.com, Jakarta  Hidup itu adalah pilihan. Dalam pekerjaan atau menjalankan usaha misalnya. Anda bebas memilih, mau bekerja diposisi apa, berbisnis apa, dan bagimana cara menjalankan usaha tersebut. Hal itulah yang setidaknya dilakukan oleh pengusaha muda asal Jakarta, William Sunito. Dia adalah Founder & Chief Executive Officer (CEO) TokoWahab.com Di usia mudanya, bungsu dari tiga bersaudara ini memimpin sekaligus mengelola perusahaan keluarga yang berdiri pada 1957. "Pada akhir 2015 saya kembali dari Amerika ke Indonesia dan memutuskan untuk terjun langsung mengurus perusahaan keluarga saya. Ini memang kemauan saya (untuk mengelola perusahaan) karena saya melihat ada potensi yang besar," jelas William saat berbincang dengan  Tim Liputan6.com  di kantornya di kawasan Senen, Jakarta Pusat, Rabu (12/2). Ya, berbekal passion dalam dunia bisnis ditambah pengetahuan yang didapat selama kuliah di University of Washington, Amerika Serikat, William mulai menerap

OPINI Cristeddy Asa Bakti: Menentukan Posisi di Era Digitalisasi

REVOLUSI  industri memegang peranan penting dalam  kehidupan manusia. Dimulai dari revolusi industri 1.0 pada abad ke-18 di mana tenaga manusia mulai digantikan dengan mesin bertenaga uap dampaknya pekerjaan yang sebelumnya di kerjakan manusia terdisrupsi oleh mesin uap. Pada era tersebut muncul pekerjaan baru yaitu sebagai operator mesin uap dan juga manusia yang sebelumnya hanya berfokuskan menggunakan tenaga mulai meningkatkan kompetensi supaya bisa mengoperasikan mesin tersebut. Revolusi industri 2.0 yang terjadi di awal abad ke-20 ditandai dengan kemunculan tenaga listrik. Perubahan dari mesin uap ke mesin bertenaga listrik dikarenakan energi listrik mudah diubah menjadi energi yang lain.  Pada era ini pun juga terjadi disrupsi dan perubahan yaitu mulai bermunculannya pabrik-pabrik untuk pembuatan produk massal dikarenakan mulai diperkenalkan dengan kehadiran “ban berjalan” (konveyor) misalnya: mobil, motor. Dampaknya manusia yang sebelumnya bermata pencaharian petani memi

WEF 2020 Meluncurkan Manifesto Davos untuk Revolusi Industri 4.0

Davos, IDN Times  - Pendiri dan Ketua Eksekutif Forum Ekonomi Dunia (WEF), Profesor Klaus Schwab, meluncurkan Manifesto Davos (The Davos Manifesto 2020).  Klaus yang mencetuskan “Revolusi Industri 4.0” dan menulis buku tentang itu, memberikan judul “Tujuan Universal Sebuah Perusahaan di era Revolusi Industri Ke-4”.  Manifesto diluncurkan bertepatan dengan tahun ke-50 dilakukannya WEF, yang setiap bulan Januari dilaksanakan di Davos, resor ski di pegunungan Alpen, Swiss.  “Tahun 1973, kami mengumumkan Manifesto Davos juga yang menjadi landasan bagi perusahaan untuk beroperasi.  Prinsip-prinsipnya masih relevan dan awet. Tapi, dunia berubah secara dinamis. Saat ini perusahaan global diharapkan menjadi agen perubahan, memainkan peran lebih besar dalam menentukan di bidang politik, ekonomi, sosial, budaya yang mengubah dunia,” kata Klaus. Pendiri WEF ini mengklaim bahwa selama 50 tahun, WEF telah berkontribusi dalam pembangunan global di berbagai bidang. Manifesto Davos 2020 dimaksudka