Langsung ke konten utama

Aplikasi Ini Membuat Pengelolaan Gedung Jadi Lebih Efisien

RumahCom – Mengelola sebuah gedung ada banyak hal yang mesti diurus dan diatur supaya semua fungsi bisa terawat dengan baik. Bimasakti as a Service menawarkan sistem aplikasi untuk memudahkan perawatan sebuah gedung apartemen yang transparan.
Mengelola sebuah gedung sesungguhnya tidak berbeda dengan mengelola satu kawasan RT atau RW. Gedung-gedung tinggi seperti apartemen, perkantoran, mal, dan lainnya membutuhkan pengaturan dan perawatan berkala. Karena hal ini terkait banyaknya orang yang beraktivitas, maupun berbagai perangkat dan fasilitas bersama yang harus  diatur penggunaan maupun perawatan rutinnya.
Ada banyak  hal yang semestinya diatur mulai perawatan rutin, sistem keamanan gedung, akses keluar masuk, sistem penagihan biaya-biaya rutin, dan banyak lagi yang mesti menjadi perhatian pengurus gedung. Semakin baik sebuah gedung dalam arti seluruh fasilitasnya terjaga, sistem keamanan berfungsi baik, dan lainnnya menandakan gedung tersebut dikelola oleh estate management yang profesional.
Untuk memudahkan beberapa hal terkait pengelolaan gedung, sudah banyak ditawarkan berbagai sistem teknologi informasi (TI) maupun sistem digitalisasi lainnya untuk memudahkan para estate management mengelola gedungnya. Salah satunya seperti yang ditawarkan PT Realta Chakradarma dengan layanan Bimasakti as a Service yang memanfaatkan sistem TI untuk menjalankan aktivitas sehari-hari di sebuah gedung.
Menurut Direktur Realta Chakradarma Rizaldi Sistiabudi, ada banyak hal teknis yang harus dilakukan saat mengelola sebuah Gedung. Karena itulah dibutuhkan sebuah sistem untuk mempermudahnya.
“Sistem itu akan memasukan semua hal teknis yang harus dilakukan pada sebuah gedung dengan sistem digitalisasi dan dikeluarkan data output-nya sehingga mengelola gedung menjadi lebih mudah,” ujarnya.
Bimasakti as a Service diluncurkan secara resmi pada akhir tahun lalu untuk menghilangkan kendala teknis yang kerap terjadi pada pengelolaan sebuah gedung. Misalnya saat penghuni apartemen maupun tenant melaporkan kerusakan kecil, ini bisa langsung tercatat pada sistem digital setelah ada laporan. Tapi biasanya kapan service dilakukan, berapa lama perbaikan dilakukan, hingga laporan telah selesainya perbaikan tidak ada informasi maupun konfirmasi kepada penghuni ataupun tenant.

Dengan aplikasi Bimasakti as a Service, seluruh aktivitas sehari-hari akan dimasukan ke dalam format digital dan akan ada sistem yang menjalankannnya. Misalnya ada pengaduan keluhan pengelolaan gedung, akan langsung dicatat, dihitung, sekaligus berapa range biaya, semuanya dimasukan ke dalam mata rantai sistem digital tersebut.
Dengan sistem yang ditawarkan ini bisa menghindari kendala-kendala yang selama ini terjadi dalam pengelolaan gedung. Di sisi lain, perhimpunan penghuni rumah susun (PPRS) pada sebuah gedung apartemen biasanya menuntut estate management profesional namun juga mencurigai pengurus karena sistem keuangan yang tidak transparan. Dengan layanan Bimasakti as a Service bisa menghilangkan kendala-kendala tersebut karean akan dibuat lebih transparan.
Dengan sistem ini, para tenaga maintenance gedung menjadi lebih efisien dalam menjalankan pekerjaannyaa. Yang selama ini mengelola dan mengurusi hal teknis seperti pelaporan dan hal teknis lainnya bisa lebih efisien. Selain itu menjadi bisa mengerjakan lebih banyak hal dengan adanya kemudahan dari aplikasi ini.
“Hitungan kasarnya bila menggunakan aplikasi ini bisa terjadi penghematan mencapai 30-40 persen. Kami akan mengawal mulai dari proses digitalisasinya sampai sistem ini berjalan. Ada banyak hal yang akan hilang saat menggunakan sistem ini, misalnya paperwork, materai, dan lainnya. Tenaga finance yang tadinya 5-7 orang dengan sistem ini bisa hanya dua orang sehingga ada banyak pekerja yang bisa dialihkan untuk fungsi-fungsi pengawasan maupun yang butuh keputusan cepat,” jelas Rizaldi.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Bantu Mudahkan 'Jalan' UMKM, CEO Toko Online Ini Masuk Forbes 30 Under 30

Liputan6.com, Jakarta  Hidup itu adalah pilihan. Dalam pekerjaan atau menjalankan usaha misalnya. Anda bebas memilih, mau bekerja diposisi apa, berbisnis apa, dan bagimana cara menjalankan usaha tersebut. Hal itulah yang setidaknya dilakukan oleh pengusaha muda asal Jakarta, William Sunito. Dia adalah Founder & Chief Executive Officer (CEO) TokoWahab.com Di usia mudanya, bungsu dari tiga bersaudara ini memimpin sekaligus mengelola perusahaan keluarga yang berdiri pada 1957. "Pada akhir 2015 saya kembali dari Amerika ke Indonesia dan memutuskan untuk terjun langsung mengurus perusahaan keluarga saya. Ini memang kemauan saya (untuk mengelola perusahaan) karena saya melihat ada potensi yang besar," jelas William saat berbincang dengan  Tim Liputan6.com  di kantornya di kawasan Senen, Jakarta Pusat, Rabu (12/2). Ya, berbekal passion dalam dunia bisnis ditambah pengetahuan yang didapat selama kuliah di University of Washington, Amerika Serikat, William mulai men...

PERMASALAHAN DAN UPAYA PENGEMBANGAN UMKM

MAKALAH PERMASALAHAN DAN UPAYA PENGEMBANGAN UMKM Tugas Mata Kuliah  Ekonomi Kerakyatan Pembina : Dr. Sukidjo, M.Pd.   Disusun Oleh    : Dewi Mawadati    (14811134022) Luna Octaviana (14811134029) ADMINISTRASI PERKANTORAN D3 UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA 2015 BAB I     PENDAHULUAN A.      Latar Belakang UMKM (Usaha Kecil Mikro dan Menengah) memegang peranan yang sangat besar dalam memajukan perekonomian Indonesia.Selain sebagai salah satu alternatif lapangan kerja baru,UKM juga berperan dalam mendorong laju pertumbuhan ekonomi pasca krisis nmoneter tahun 1997 di saat perusahaan-perusahaan besar mengalami kesulitan dalam mengembangkan usahanya.Saat ini, UKM telah berkontribusi besar pada pendapatan daerah maupun pendapatan Negara Indonesia. UKM  merupakan suatu bentuk usaha kecil masyarakat yang pendiriannya berdasarkan inisiatif seseorang.Sebagian besar masyarakat bera...

Ini tren yang akan terjadi di pengembang aplikasi

JAKARTA (IndoTelko) – Outsystem penyedia platform Low Code mengumumkan 5 Tren yang diprediksi akan muncul pada kalangan Pengembang Aplikasi di Asia Pasifik. Sebuah infobrief dari IDC mengatakan pada tahun 2024, generasi baru dari para pengembang yang membuat aplikasi-aplikasi tanpa menulis kode/Low Code akan mencapai 20% dari semua pengembang di kawasan Asia-Pasifik. Para pengembang ini akan mengakselerasi transformasi digital di semua lini industri - dengan menyoroti disrupsi pasar dan inovasi tiada henti. “Low-code memberikan para pengembang ini potensi untuk menjembatani kubu-kubu, memangkas proses dan memungkinkan tim untuk bekerjasama dan fokus pada inti upaya transformasi serta meningkatkan pengalaman pengguna,” kata Vice President Outsystems Asia Pasifik Mark Weaser. Mark juga menambahkan, bahwa aplikasi-aplikasi kini menjadi sangat penting bagi para konsumen. Aplikasi telah secara fundamental merubah cara orang-orang mengorganisasi dan memaksimalkan kegiatan rutin seh...