Langsung ke konten utama

Siapkan Kamar untuk Tenaga Medis

Fasha

JAMBI-INDEPENDENT.CO.ID, JAMBI - Wali Kota Jambi, Syarif Fasha mengatakan, pihaknya telah mengeluarkan kerangka kebijakan anggaran dengan memprioritaskan dan re-focussing APBD Pemkot Jambi, sebesar Rp 43.232.405.321.
Anggaran tersebut diprioritaskan untuk tiga aspek dan dipersiapkan untuk 3 bulan pertama, yakni penanganan kesehatan, penanganan dampak ekonomi pada masyarakat dan UMKM, penyediaan social safety net atau jaring pangaman sosial.
Dalam prioritas re-focussing APBD pada aspek penanganan kesehatan, Fasha mengatakan, telah dialokasikan melalui APBD Pemkot Jambi sebesar Rp 28.890.175.440, dengan berbagai alokasi kegiatan di antaranya pembuatan 100 ribu masker melibatkan UMKM dan pengadaan sarana cuci tangan di fasilitas sosial dan fasilitas umum.
“Selain itu juga pemberian intensif untuk tenaga kesehatan, pemeriksaan laboratorium, pembelian 5.000 rapid test, penyemprotan disinfektan. Ini rincian dari anggaran Rp 43 miliar tadi,” sebutnya.
Melalui aspek kesehatan tersebut, Pemkot juga telah menyewa hotel bintang 3 dengan kapasitas 50 kamar untuk rumah singgah bagi tenaga medis yang berada di garda terdepan dalam penanganan Covid-19.
“Namun tempatnya tidak bisa kita beritahukan di mana. Yang jelas ini sebagai tempat mereka istirahat,” timpalnya. Sementara itu, prioritas re-focussing APBD pada aspek penanganan dampak ekonomi pada masyarakat dan UMKM, dialokasikan dana sebesar Rp 3 miliar. Dana ini digunakan untuk penyediaan sembako bagi masyarakat jika terjadi panic buying di tengah masyarakat.
Sebagaimana diketahui, sebelumnya telah dialokasikan dana sebesar Rp 13.315.322.500 untuk penyediaan jaring pengaman sosial berupa bantuan sembako gratis kepada masyarakat yang terdampak sebanyak 15 ribu KK. Pengadaan peralatan penunjang fasilitas kesehatan, serta peneydiaan makan dan minum mendukung kegiatan pencegahan dan penanganan Covid-19.
Sementara itu, pada kerangka kebijakan non APBD, Pemkot Jambi mengeluarkan kebijakan dengan menggratiskan tagihan air minum bagi pelanggan Perumda Tirta Mayang dalam batas waktu tertentu dan pembagian nasi bungkus kepada pekerja informal.
Fasha menjelaskan, penggratisan tagihan air PDAM dikhususkan kepada pelanggan sosial sebanyak 1.045 sambungan yang meliputi tempat-tempat ibadah. Kemudian kategori rumah tangga 1 sebanyak 26.838 sambungan.
“Ini berlaku untuk pemakaian bulan april pembayaran bulan Mei, dan pemakaian bulan Mei pembayaran bulan Juni. Pemakaian yang digratiskan maksimal 20 meter kubik setara dengan Rp 80 ribu per bulan. Dengan begitu perkiraan kehilangan pendapatan PDAM sebesar Rp 4.388.480.000, harga dihitung berdasarkan tarif dasar Rp 4 ribu meter per kubik,” jelasnya.
Selain itu juga, Pemkot Jambi telah melakukan pemberdayaan ekonomi masyarakat dengan stake holder terkait pada masa tanggap darurat Covid-19. Seperti di antaranya pemberlakuan sistem belanja online bagi pengusaha retail modern, bagi pelaku usaha mikro, UKM dan Pasar Tradisional.
“Jadi kita sudah mendata setiap pedagang agar melayani secara online. Caranya bagaiaman, nanti pembeli akan menelpon dan pesanannya akan diantar dengan stake holder kita dari ojol maupun pihak lainnya.” pungkasnya. (zen)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Bantu Mudahkan 'Jalan' UMKM, CEO Toko Online Ini Masuk Forbes 30 Under 30

Liputan6.com, Jakarta  Hidup itu adalah pilihan. Dalam pekerjaan atau menjalankan usaha misalnya. Anda bebas memilih, mau bekerja diposisi apa, berbisnis apa, dan bagimana cara menjalankan usaha tersebut. Hal itulah yang setidaknya dilakukan oleh pengusaha muda asal Jakarta, William Sunito. Dia adalah Founder & Chief Executive Officer (CEO) TokoWahab.com Di usia mudanya, bungsu dari tiga bersaudara ini memimpin sekaligus mengelola perusahaan keluarga yang berdiri pada 1957. "Pada akhir 2015 saya kembali dari Amerika ke Indonesia dan memutuskan untuk terjun langsung mengurus perusahaan keluarga saya. Ini memang kemauan saya (untuk mengelola perusahaan) karena saya melihat ada potensi yang besar," jelas William saat berbincang dengan  Tim Liputan6.com  di kantornya di kawasan Senen, Jakarta Pusat, Rabu (12/2). Ya, berbekal passion dalam dunia bisnis ditambah pengetahuan yang didapat selama kuliah di University of Washington, Amerika Serikat, William mulai men...

OPINI Cristeddy Asa Bakti: Menentukan Posisi di Era Digitalisasi

REVOLUSI  industri memegang peranan penting dalam  kehidupan manusia. Dimulai dari revolusi industri 1.0 pada abad ke-18 di mana tenaga manusia mulai digantikan dengan mesin bertenaga uap dampaknya pekerjaan yang sebelumnya di kerjakan manusia terdisrupsi oleh mesin uap. Pada era tersebut muncul pekerjaan baru yaitu sebagai operator mesin uap dan juga manusia yang sebelumnya hanya berfokuskan menggunakan tenaga mulai meningkatkan kompetensi supaya bisa mengoperasikan mesin tersebut. Revolusi industri 2.0 yang terjadi di awal abad ke-20 ditandai dengan kemunculan tenaga listrik. Perubahan dari mesin uap ke mesin bertenaga listrik dikarenakan energi listrik mudah diubah menjadi energi yang lain.  Pada era ini pun juga terjadi disrupsi dan perubahan yaitu mulai bermunculannya pabrik-pabrik untuk pembuatan produk massal dikarenakan mulai diperkenalkan dengan kehadiran “ban berjalan” (konveyor) misalnya: mobil, motor. Dampaknya manusia yang sebelumnya bermata...

Stafsus Presiden Andi Taufan Apresiasi Pengembangan UMKM di Banyuwangi

Banyuwangi (beritajatim.com) –  Staf Khusus Presiden Indonesia, Andi Taufan Garuda Putra bertemu dengan sejumlah pelaku UMKM di Desa Gintangan, Kecamatan Rogojampi, Banyuwangi. Andi Taufan berdialog langsung dengan para pelaku usaha untuk menyerap langsung berbagai usulan dan permasalahan yang dialami. “Saya berdiskusi dengan pak presiden setiap dua minggu atau sebulan sekali  tentang bagaimana UMKM bisa naik kelas. Apa yang saya dapat dari dialog ini, menjadi bahan kami untuk menyampaikan gagasan-gagasan inovatif pengembangan UMKM,” ungkap Andi, Kamis (30/1/2020). Dari hasil dialog tersebut, lanjut Andi, tantangan UMKM berkisar pada tiga hal. “Secara holistik untuk meningkatkan UMKM itu, yang pertama masalah produk, bagaimana menambah value dengan desain kemasan dan lain sebagainya. Selanjutnya adalah kompetensi. Terutama dalam kompetensi dalam menajemen keuangan. Dan yang terakhir, adalah akses pasar,” jelasnya. Dari tiga hal tersebut, Andi menilai Banyuwangi jauh le...