Langsung ke konten utama

Cara Qasir gairahkan UKM di tengah pandemi Covid-19

Cara Qasir gairahkan UKM di tengah pandemi Covid-19
JAKARTA (IndoTelko) – Qasir mendorong pelaku Usaha Kecil dan Menengah (UKM) untuk antisipatif menghadapi perubahan perilaku konsumen di tengah pandemi virus Corona (Covid-19).
Berdasarkan survei yang diadakan oleh YouGov dalam "COVID-19 Impact on Indonesian Consumer Behavior", terjadi peningkatan belanja online sebesar 20% dan pemesanan makanan melalui delivery service sebesar 14%.
Hal ini menunjukkan perilaku konsumen mulai mengarah kepada aktivitas online atau berbasis aplikasi dalam memenuhi kebutuhan sehari-hari. Meskipun demikian, di kota-kota lainnya, masih banyak bisnis yang sangat mengandalkan transaksi offline, khususnya bagi usaha mikro dan kecil.

CEO Qasir Michael Williem menuturkan, pelaku UMKM perlu memiliki respon cepat dalam menanggapi situasi krisis yang melanda.
“Saya melihat saat ini usahawan UMKM sudah mulai merambah ke layanan berbasis online untuk menjaga keberlangsungan usahanya. Namun, bagaimana dengan kelompok usaha yang tidak terlalu beruntung lainnya, mengingat tidak semua usaha bisa serta-merta bertransisi menjadi bisnis online. Hal ini rasanya perlu dicarikan solusi, mengingat usaha-usaha mikro dan kecil merupakan kelompok yang sangat rentan jika terjadi perlambatan daya beli konsumen,” tutur Michael.
Michael menambahkan, dalam keadaan yang serba tidak pasti  ini, sangat penting bagi usahawan untuk mengambil langkah-langkah preventif dan taktis untuk menjaga bisnis tetap berjalan, namun juga tetap waspada terhadap penyebaran virus di sekitarnya.

"Jangan sampai kita terlalu fokus mencari cara agar bisnis terus untung, tapi luput memberikan perlindungan bagi diri sendiri, karyawan, dan keluarga. Semua harus dipertimbangkan dengan bijak,” tambah Michael.
Bagi usahawan mikro dan kecil yang tetap harus menjalankan usahanya, Michael mengimbau agar para usahawan dapat memperhatikan beberapa hal selama berinteraksi sosial seperti menjaga kebersihan dagangan, bijak melakukan stok barang, serta  saling berbagi dan peduli
"Jangan sampai kita dikalahkan oleh kepanikan. Sebagai usahawan, harus tangguh dalam setiap ujian, inilah momen kesempatan untuk dapat mencari peluang baru. Melayani konsumen dengan cara-cara baru; dengan tetap menerapkan kontak minim dan menjaga kebersihan outlet/toko demi keselamatan bersama,” tutup Michael.(ak)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Bantu Mudahkan 'Jalan' UMKM, CEO Toko Online Ini Masuk Forbes 30 Under 30

Liputan6.com, Jakarta  Hidup itu adalah pilihan. Dalam pekerjaan atau menjalankan usaha misalnya. Anda bebas memilih, mau bekerja diposisi apa, berbisnis apa, dan bagimana cara menjalankan usaha tersebut. Hal itulah yang setidaknya dilakukan oleh pengusaha muda asal Jakarta, William Sunito. Dia adalah Founder & Chief Executive Officer (CEO) TokoWahab.com Di usia mudanya, bungsu dari tiga bersaudara ini memimpin sekaligus mengelola perusahaan keluarga yang berdiri pada 1957. "Pada akhir 2015 saya kembali dari Amerika ke Indonesia dan memutuskan untuk terjun langsung mengurus perusahaan keluarga saya. Ini memang kemauan saya (untuk mengelola perusahaan) karena saya melihat ada potensi yang besar," jelas William saat berbincang dengan  Tim Liputan6.com  di kantornya di kawasan Senen, Jakarta Pusat, Rabu (12/2). Ya, berbekal passion dalam dunia bisnis ditambah pengetahuan yang didapat selama kuliah di University of Washington, Amerika Serikat, William mulai menerap

OPINI Cristeddy Asa Bakti: Menentukan Posisi di Era Digitalisasi

REVOLUSI  industri memegang peranan penting dalam  kehidupan manusia. Dimulai dari revolusi industri 1.0 pada abad ke-18 di mana tenaga manusia mulai digantikan dengan mesin bertenaga uap dampaknya pekerjaan yang sebelumnya di kerjakan manusia terdisrupsi oleh mesin uap. Pada era tersebut muncul pekerjaan baru yaitu sebagai operator mesin uap dan juga manusia yang sebelumnya hanya berfokuskan menggunakan tenaga mulai meningkatkan kompetensi supaya bisa mengoperasikan mesin tersebut. Revolusi industri 2.0 yang terjadi di awal abad ke-20 ditandai dengan kemunculan tenaga listrik. Perubahan dari mesin uap ke mesin bertenaga listrik dikarenakan energi listrik mudah diubah menjadi energi yang lain.  Pada era ini pun juga terjadi disrupsi dan perubahan yaitu mulai bermunculannya pabrik-pabrik untuk pembuatan produk massal dikarenakan mulai diperkenalkan dengan kehadiran “ban berjalan” (konveyor) misalnya: mobil, motor. Dampaknya manusia yang sebelumnya bermata pencaharian petani memi

WEF 2020 Meluncurkan Manifesto Davos untuk Revolusi Industri 4.0

Davos, IDN Times  - Pendiri dan Ketua Eksekutif Forum Ekonomi Dunia (WEF), Profesor Klaus Schwab, meluncurkan Manifesto Davos (The Davos Manifesto 2020).  Klaus yang mencetuskan “Revolusi Industri 4.0” dan menulis buku tentang itu, memberikan judul “Tujuan Universal Sebuah Perusahaan di era Revolusi Industri Ke-4”.  Manifesto diluncurkan bertepatan dengan tahun ke-50 dilakukannya WEF, yang setiap bulan Januari dilaksanakan di Davos, resor ski di pegunungan Alpen, Swiss.  “Tahun 1973, kami mengumumkan Manifesto Davos juga yang menjadi landasan bagi perusahaan untuk beroperasi.  Prinsip-prinsipnya masih relevan dan awet. Tapi, dunia berubah secara dinamis. Saat ini perusahaan global diharapkan menjadi agen perubahan, memainkan peran lebih besar dalam menentukan di bidang politik, ekonomi, sosial, budaya yang mengubah dunia,” kata Klaus. Pendiri WEF ini mengklaim bahwa selama 50 tahun, WEF telah berkontribusi dalam pembangunan global di berbagai bidang. Manifesto Davos 2020 dimaksudka