Jakarta: Sebanyak delapan program khusus untuk koperasi dan pelaku usaha mikro kecil menengah (UMKM) yang terdampak virus korona covid-19 telah disiapkan.
Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki menegaskan keberlanjutan usaha di sektor tersebut harus menjadi prioritas penting yang perlu diselamatkan.
"Kami berharap delapan langkah mitigasi ini membawa dampak ekonomi positif terhadap pelaku Koperasi dan UMKM,” kata Teten melalui keterangan tertulisnya, Senin, 6 April 2020.
Teten menuturkan bahwa pihaknya telah menyiapkan dua stimulus khusus untuk menjaga daya beli terhadap produk UMKM. Usulan Teten pun saat ini telah mendapatkan restu Presiden Joko Widodo dan dikomunikasikan bersama Komisi VI DPR RI.
“Yang pertama kami mengajukan stimulus daya beli produk UMKM dan koperasi. Ini sudah disampaikan dalam rapat terbatas yang dipimpin Presiden Jokowi dan disetujui angkanya sekitar Rp2 triliun untuk sementara ini,” papar Teten.
Program kedua, pihaknya mendukung dan mengefektifkan social distancing yang diperkuat dalam Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB). Dalam waktu bersamaan, implementasi kebijakan tersebut juga bisa membuat warung-warung kecil berjalan dengan baik usahanya melalui penerapan pemasaran online.
“Kami punya program belanja di warung tetangga bekerjasama dengan sembilan BUMN Klaster Pangan dan kelompok masyarakat untuk mendorong gerakan sosial. Program ini sebenarnya bagaimana warung-warung di tingkat RT, di tingkat lingkungan kita mendapat supply barang dagangan sehingga mereka bisa jualan ke tetangga-tetangganya secara online juga," ungkapnya.
Ketiga, program restrukturisasi dan subsidi suku bunga kredit usaha mikro yang sampai saat ini masih dibahas dengan Kementerian Keuangan. Program keempat, restrukturisasi kredit yang khusus bagi koperasi melalui LPDB KUMKM.
Program kelima, Teten juga mendorong penyediaan masker untuk semua baik bagi tenaga medis maupun masyarakat umum. Hal ini dilakukan antara lain dengan mendorong gerakan penggunaan masker kain buat siapa saja yang terpaksa harus beraktivitas keluar rumah dan mengajak UMKM di berbagai daerah untuk memproduksi.
"Kemenkop dan UKM juga mempertemukan koperasi dan UMKM produksi dengan offtaker masker, hand sanitizer, dan alat pelindung diri (APD) yang dibutuhkan tenaga kesehatan saat ini," ujarnya.
Sementara program keenam, Teten berupaya memasukkan sektor mikro yang jumlahnya cukup banyak dan paling rentan terdampak covid-19 dalam klaster penerima kartu pra kerja untuk pekerja harian.
”Ketujuh, ini yang juga penting, yaitu bantuan langsung tunai. Budgetnya sedang disusun oleh Kementerian Keuangan tapi kami bisa menjadi salah satu penyalur dari bantuan langsung ini yang sebenarnya semacam bantuan sosial yang diperluas,” ucapnya.
Kemudian program terakhir terkait dengan pajak. Teten mengusulkan Pph 21, pajak penghasilan impor, Pph 25, restitusi pertambahan nilai bisa direklaksasi untuk koperasi dan UMKM.
sumber:https://www.medcom.id/ekonomi/bisnis/RkjBRwRk-8-program-antisipasi-koperasi-dan-ukm-terdampak-covid-19
Komentar
Posting Komentar