Langsung ke konten utama

Bank Indonesia Luncurkan LPI 2019 Secara Digital



Today.id | Jakarta – Bank Indonesia (BI) meluncurkan buku Laporan Perekonomian Indonesia (LPI) 2019 pada Senin (30/3/2020).
LPI 2019 ini mengangkat tema ‘Sinergi, Transformasi, dan Inovasi: Menuju Indonesia Maju” dilakukan secara digital untuk memitigasi risiko penyebaran Covid-19.
Gubernur BI Perry Warjiyo menuturkan dinamika perekonomian 2019 mengangkat tiga elemen strategis untuk mendukung kesinambungan pertumbuhan ekonomi, yakni Sinergi, Transformasi, dan Inovasi.
Sinergi kebijakan Bank Indonesia, Pemerintah, dan otoritas terkait akan terus diperkuat dan menjadi unsur sangat penting untuk menjaga ketahanan dan mendorong momentum pertumbuhan ekonomi.
“Sinergi juga akan mendukung percepatan transformasi ekonomi, yang ditopang berbagai sumber pertumbuhan ekonomi baru, termasuk melalui penguatan sektor-sektor unggulan seperti manufaktur dan pariwisata, serta pengembangan ekonomi syariah,” ujar Perry dalam sambutan di peluncuran LPI 2019 yang dilakukan secara online melalui YouTube, Senin (30/3/2020).
Sementara itu, transformasi ekonomi tersebut juga berkaitan dengan berbagai upaya untuk terus menumbuh-kembangkan inovasi ekonomi-keuangan digital sehingga dapat mendukung pertumbuhan ekonomi yang berkualitas dan inklusif.
Dalam evaluasi terhadap kinerja ekonomi 2019, Perry menuturkan LPI mencatat bahwa sinergi kebijakan yang ditempuh Pemerintah, Bank Indonesia, dan Otoritas terkait dapat membawa perekonomian Indonesia 2019 tetap berdaya tahan.
Stabilitas ekonomi nasional terjaga dan momentum pertumbuhan ekonomi tetap berlanjut, di tengah banyak negara lainnya berusaha keras meningkatkan kinerja ekonominya. Sinergi kebijakan diarahkan untuk mempertahankan stabilitas, mendorong pertumbuhan, dan mempercepat transformasi ekonomi menuju negara maju.
Pemerintah meningkatkan stimulus fiskal untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi dengan tetap menjaga prospek kesinambungan fiskal.
“Bank Indonesia menempuh bauran kebijakan akomodatif untuk mendorong momentum pertumbuhan ekonomi, dengan tetap menjaga stabilitas moneter dan mendukung stabilitas sistem keuangan,” kata Perry.
Selain itu, berbagai pemangku kebijakan juga terus memperkuat kebijakan struktural untuk peningkatan kapasitas perekonomian.
Uraian lebih lengkap LPI 2019 dapat diunduh dalam format digital, baik akses melalui aplikasi QR code maupun website Bank Indonesia.
Buku LPI adalah publikasi rutin tahunan Bank Indonesia (BI) yang memuat kinerja ekonomi Indonesia dalam 1 (satu) tahun dan prospeknya.
LPI juga menyampaikan pelajaran penting dalam perumusan kebijakan makroekonomi, termasuk berbagai agenda yang perlu dilanjutkan dalam memperkuat perekonomian.
Berbeda dengan penulisan LPI sebelumnya, LPI 2019 disajikan secara tematik dan analitis dengan didukung visualisasi yang menarik. Buku ini diharapkan dapat menjadi referensi yang bermanfaat bagi seluruh stakeholders dalam melangkah ke depan. (Red)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Mengubah blog menjadi mesin uang

You probably know that while visits are nice, leads, well, are so much nicer. Simply put, blogging for the sake of driving more traffic to your website doesn’t cut it any more. You need to find a way to monetize your content. The real value lies in the ability to take this traffic and convert it into real leads, and eventually revenue, for your company. >  Learn how to monetize your content with Roojoom Back in 2014, HubSpot’s research found that marketers who prioritize blogging are  13 x more likely  to enjoy positive ROI. Not surprisingly, the same report found that marketers’ top two business concerns are increasing the number of leads generated, and turning those leads into customers. Once you’ve set your priorities straight, and start blogging at least once a week – if not twice or three times, it’s time to create a clear conversion path from your blog. This will help ensure that any top-of-the-funnel visitors can easily see what the next step is for th...

Indonesia businesses turn to digital transformation

With a fast-growing digital economy that is predicted to eventually  dominate  the Southeast Asia region, Indonesia’s digital economy is set to contribute significantly to the nation’s economic growth. Global cloud giants such as AWS and Google Cloud know this, and have announced plans to  deploy cloud regions in Indonesia . But as Indonesia businesses adopt digital technologies, are they looking to the cloud or relying on colocation facilities for their digital infrastructure? State of digital – Wikimedia Commons While there is a tendency for startups to establish their IT systems solely on the cloud due to its low entry cost and scalability, large organizations are likely to continue building data centers because it makes the most economic sense for them, notes Sutedjo Tjahjadi, the managing director of PT Datacomm Diangraha’s cloud business. “[Startups] can use various cloud systems to prototype and quickly get started,” he explained. “Organizations ...

Antisipasi Risiko Keamanan OT, Schneider Electric Berbagi 4 Prinsip Dasar Cybersecurity

Jakarta, 02 April 2020 – Schneider Electric, perusahaan global dalam transformasi digital di pengelolaan energi dan otomasi, mengungkapkan pentingnya memahami risiko keamanan teknologi operasional (Operational Technology / OT) dan prinsip dasar dalam memperkuat ekosistem digital agar lebih aman, lebih produktif dan lebih efisien untuk mengantisipasi risiko serangan siber (cybercrime) yang semakin tinggi di era revolusi industri 4.0. Tidak hanya itu, Schneider Electric juga menekankan perlunya membangun kerjasama strategis antara pemerintah, pelaku industri, penyedia teknologi, pengamat dan akademisi untuk bersama-sama berkolaborasi memerangi serangan siber. Sekitar 20 miliar objek terhubung ke internet saat ini, dimana objek dan mesin menjadi semakin saling terhubung satu sama lain. Ketika industri global mengintegrasikan teknologi di pusat fasilitas dan operasionalnya, pertanyaan yang kemudian muncul dalam pikiran setiap orang adalah: bagaimana mengamankan lanskap digital yang be...