Langsung ke konten utama

Dampak Covid-19, Content Creator Bantu UKM Promosi Gratis di Media Sosial

Dampak Covid-19, Content Creator Bantu UKM Promosi Gratis di Media Sosial

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sejumlah content creator mendonasikan tenaganya untuk para UKM yang terdampak physical distancing.
Content creator ini membuat banner promosi dagang sampai promosi gratis di sosial media.
Contohnya komunitas yang tergabung dalam DapurKreatif membantu lewat gerakan #Bantuonleninukm untuk membantu para UKM yang terdampak physical distancing.

Komunitas terdiri dari content creator, copywriter, graphic designer, video editor, campaign strategiest, dan social media expert terpanggil untuk #Bantuonleninukm.

“Saya bantu dengan cara apa yang saya punya. Saya cuma punya kreativitas, tenaga dan pikiran. Saya ingin sukarela mempromosikan lewat konten-konten di sosial media cuma-cuma,” ujar Yudo Widiyanto, yang berprofesi sebagai Content Strategist sebuah entitas social movement tingkat nasional, Rabu (1/4/2020).
Yudo mengungkapkan, bantuan berupa strategi pemasaran, tenaga pembuatan tulisan, banner promosi, dan promosi iklan barang atau jasa di sosial media.
Mereka adalah para penjual sayur, penjual nasi uduk, penjual jajanan pasar dan masih banyak UKM lainnya.
“Pandemi Corona sangat mendegradasi seluruh aspek kehidupan masyarakat, khususnya ekonomi kelas menengah ke bawah. Ada banyak cara membantu, ini salah satunya,” kata Diaz Aditya yang sehari hari sebagai Grafis Desainer independen.
Menurut Diaz, kriteria UKM yang mendapat bantuan pertama, pendapatannya harian dan labanya hanya cukup memenuhi kebutuhan primer.
Kedua, mengalami penurunan omzet hingga 100 persen. Ketiga, UKM berusia minimal 1 tahun, punya reputasi baik, atau direkomendasikan.
Keempat , UKM belum terdaftar di toko online tertentu atau aplikasi ojek online. Kelima dan paling penting adalah,UKM bukan usaha yang menjual barang-barang kebutuhan medis, seperti antiseptik, hand sanitizer, masker, ADP, obat-obatan, vitamin atau semua hal yang berhubungan dengan anti Covid-19.
“Ini adalah salah satu kesempatan untuk bisa berbagi dengan masyarakat. Membantu sesuai kemampuan dan kapasitas kami. Kami berharap dengan bantuan yang kami berikan bisa meringankan beban dampak dari pandemi Covid-19 kepada pengusaha UKM,” kata Poengky Yudhistira, yang berprofesi sebagai freelance writer.
Gerakan ini terbuka bagi siapapun khususnya content creator dan marketer online yang ingin menyumbangkan tenaganya menjadi relawan #Bantuonlineinukm. Poengky mempersilakan duplikasi gerakan ini, tanpa atau dengan komunitas ini.
Cara paling mudah, posting foto-foto barang dagangan UKM, nomor HP dan sebarkan.
“Siapapun Anda, seorang diri, atau bersama-sama. Bantu sebisa mungkin bantu UKM yang terdampak,” kata Poengky.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Bantu Mudahkan 'Jalan' UMKM, CEO Toko Online Ini Masuk Forbes 30 Under 30

Liputan6.com, Jakarta  Hidup itu adalah pilihan. Dalam pekerjaan atau menjalankan usaha misalnya. Anda bebas memilih, mau bekerja diposisi apa, berbisnis apa, dan bagimana cara menjalankan usaha tersebut. Hal itulah yang setidaknya dilakukan oleh pengusaha muda asal Jakarta, William Sunito. Dia adalah Founder & Chief Executive Officer (CEO) TokoWahab.com Di usia mudanya, bungsu dari tiga bersaudara ini memimpin sekaligus mengelola perusahaan keluarga yang berdiri pada 1957. "Pada akhir 2015 saya kembali dari Amerika ke Indonesia dan memutuskan untuk terjun langsung mengurus perusahaan keluarga saya. Ini memang kemauan saya (untuk mengelola perusahaan) karena saya melihat ada potensi yang besar," jelas William saat berbincang dengan  Tim Liputan6.com  di kantornya di kawasan Senen, Jakarta Pusat, Rabu (12/2). Ya, berbekal passion dalam dunia bisnis ditambah pengetahuan yang didapat selama kuliah di University of Washington, Amerika Serikat, William mulai menerap

OPINI Cristeddy Asa Bakti: Menentukan Posisi di Era Digitalisasi

REVOLUSI  industri memegang peranan penting dalam  kehidupan manusia. Dimulai dari revolusi industri 1.0 pada abad ke-18 di mana tenaga manusia mulai digantikan dengan mesin bertenaga uap dampaknya pekerjaan yang sebelumnya di kerjakan manusia terdisrupsi oleh mesin uap. Pada era tersebut muncul pekerjaan baru yaitu sebagai operator mesin uap dan juga manusia yang sebelumnya hanya berfokuskan menggunakan tenaga mulai meningkatkan kompetensi supaya bisa mengoperasikan mesin tersebut. Revolusi industri 2.0 yang terjadi di awal abad ke-20 ditandai dengan kemunculan tenaga listrik. Perubahan dari mesin uap ke mesin bertenaga listrik dikarenakan energi listrik mudah diubah menjadi energi yang lain.  Pada era ini pun juga terjadi disrupsi dan perubahan yaitu mulai bermunculannya pabrik-pabrik untuk pembuatan produk massal dikarenakan mulai diperkenalkan dengan kehadiran “ban berjalan” (konveyor) misalnya: mobil, motor. Dampaknya manusia yang sebelumnya bermata pencaharian petani memi

WEF 2020 Meluncurkan Manifesto Davos untuk Revolusi Industri 4.0

Davos, IDN Times  - Pendiri dan Ketua Eksekutif Forum Ekonomi Dunia (WEF), Profesor Klaus Schwab, meluncurkan Manifesto Davos (The Davos Manifesto 2020).  Klaus yang mencetuskan “Revolusi Industri 4.0” dan menulis buku tentang itu, memberikan judul “Tujuan Universal Sebuah Perusahaan di era Revolusi Industri Ke-4”.  Manifesto diluncurkan bertepatan dengan tahun ke-50 dilakukannya WEF, yang setiap bulan Januari dilaksanakan di Davos, resor ski di pegunungan Alpen, Swiss.  “Tahun 1973, kami mengumumkan Manifesto Davos juga yang menjadi landasan bagi perusahaan untuk beroperasi.  Prinsip-prinsipnya masih relevan dan awet. Tapi, dunia berubah secara dinamis. Saat ini perusahaan global diharapkan menjadi agen perubahan, memainkan peran lebih besar dalam menentukan di bidang politik, ekonomi, sosial, budaya yang mengubah dunia,” kata Klaus. Pendiri WEF ini mengklaim bahwa selama 50 tahun, WEF telah berkontribusi dalam pembangunan global di berbagai bidang. Manifesto Davos 2020 dimaksudka