Langsung ke konten utama

Ikut Rapat Virtual DPR, Ansy Paparkan Manfaat Digitalisasi

Ikut Rapat Virtual DPR, Ansy Paparkan Manfaat Digitalisasi

Jakarta, Gesuri.id - Anggota DPR RI Fraksi PDI Perjuangan Yohanis Fransiskus Lema (Ansy Lema) mengungkapkan pengalaman menariknya saat DPR RI menggelar Rapat Paripurna (Rapur) Masa Persidangan III Tahun Sidang 2019-2020, Senin (30/3) pukul 14.00 WIB  di Ruang Rapat Paripurna, Kompleks DPR-MPR, Jakarta Pusat. 
Ansy mengatakan, Rapur di tengah pandemic Covid-19 kali ini sungguh berbeda dengan Rapur-Rapur sebelumnya. Jika sebelumnya kahadiran fisik setiap anggota DPR adalah keharusan, kali ini Rapur hanya bisa dilakukan secara virtual.
Anggota dewan yang hadir di ruang Rapur hanya perwakilan fraksi, pimpinan komisi dan pimpinan alat kelengkapan dewan. Ini sesuai arahan pemerintah agar melakukan Social Distancing dan Physical Distancing untuk mencegah penyebaran virus.
"Saya sendiri tidak hadir secara langsung di ruang sidang, tetapi mengikuti sidang Rapur menggunakan aplikasi Zoom Clouds Meeting. Meskipun Rapur dilakukan secara virtual, tetapi mekanisme sidang tetap sesuai aturan yang berlaku," ujar Ansy. 
Ansy menjelaskan, Rapur diawali Pidato Ketua DPR RI Pembukaan Masa Persidangan III Tahun Sidang 2019-2020, dilanjutkan Laporan Komisi XI DPR RI mengenai hasil Fit and Proper Test terhadap tiga (3) Kantor Akuntan Publik (KAP). 
Dalam Rapur kali ini DPR juga berkomitmen untuk fokus bekerja membantu pemerintah menangani pandemi Covid-19. Salah satu sikap politik DPR adalah Refocusing dan Realokasi Anggaran untuk memastikan tersedianya pangan, stimulus ekonomi, dan insentif kepada sektor informal yang terdampak Covid-19. 
"Bagi saya, rapat virtual adalah suatu pengalaman baru. Pandemi Corona membuat kehadiran fisik menjadi  ancaman bersama. Namun, tak perlu khawatir. Gobalisasi teknologi dan digitalisasi telah membantu manusia untuk bisa tetap menjalankan aktivitas dan berinteraksi seperti biasa," papar Ansy. 
Ansy melanjutkan, dalam kondisi seperti dewasa ini kita memang tidak hadir secara fisik dalam ruang yang sama, namun kita tetap bisa berjumpa pada waktu bersamaan dan mengikuti rapat seperti biasa. Globalisasi mengubah ruang-waktu menjadi tak bermakna dan tidak berjarak. 
"Ruang kehadiran ditiadakan, sementara waktu memungkinkan aktivitas tetap berjalan normal. Maka kehadiran fisik menjadi tak begitu penting, karena kita bisa berinteraksi secara langsung dalam waktu bersamaan melalui medium virtual yang sudah disiapkan oleh teknologi. Inilah prestasi spektakuler hasil revolusi information and comunication technology (ICT). Oleh para globalis, hal ini disebut time–space distanciation (penciutan ruang-waktu) atau time-space compression (pepadatan ruang-waktu),"ujar Ansy. 
Globalisasi, lanjut Ansy, membuat semuanya menjadi lebih mudah. Dunia seolah dalam genggaman.
 Meskipun anggota DPR tetap di rumah, aktivitas rapat dan koordinasi antara fraksi dan pemerintah selama pandemic Covid-19 masih tetap berjalan. Caranya, dengan melakukan virtual meeting. 
"Globalisasi teknologi dan digitalisasi memudahkan kita tetap menjalankan tugas kenegaraan di tengah pandemik seperti saat ini. Di tengah pandemik, mari kita tetap menggunakan media komunikasi dan informasi secara tepat dan baik agar bermanfaat bagi sesama," papar Ansy. 
Bagi Ansy, meskipun Rapur dilakukan secara virtual, dirinya tak kehilangan konsentrasi dan fokus. Perjuangan politik saya di saat krisis seperti sekarang adalah tetap menjadi corong rakyat memerjuangkan hak-hak dasar warga negara. 
"Sebagai Anggota Komisi IV DPR-RI yang banyak berurusan dengan Kementerian Pertanian, BULOG dan Kementerian Kelautan, fokus kerja saya tetap memerjuangkan pemenuhan hak-hak dasar warga negara, seperti kesiapan pangan dan logistik oleh Kementerian Pertanian dan Bolog, kesiapan ikan dan hasil laut menghadapi krisis oleh Kementerian Kelautan," ungkap Ansy. 
"Yang pasti, saya tetap antusias mengikuti agenda-agenda Komisi IV ke depan demi memerjuangkan hak-hak dasar warga negara, meskipun harus bekerja dari rumah (work from home) melalui rapat virtual," tambahnya.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Mengubah blog menjadi mesin uang

You probably know that while visits are nice, leads, well, are so much nicer. Simply put, blogging for the sake of driving more traffic to your website doesn’t cut it any more. You need to find a way to monetize your content. The real value lies in the ability to take this traffic and convert it into real leads, and eventually revenue, for your company. >  Learn how to monetize your content with Roojoom Back in 2014, HubSpot’s research found that marketers who prioritize blogging are  13 x more likely  to enjoy positive ROI. Not surprisingly, the same report found that marketers’ top two business concerns are increasing the number of leads generated, and turning those leads into customers. Once you’ve set your priorities straight, and start blogging at least once a week – if not twice or three times, it’s time to create a clear conversion path from your blog. This will help ensure that any top-of-the-funnel visitors can easily see what the next step is for th...

PERMASALAHAN DAN UPAYA PENGEMBANGAN UMKM

MAKALAH PERMASALAHAN DAN UPAYA PENGEMBANGAN UMKM Tugas Mata Kuliah  Ekonomi Kerakyatan Pembina : Dr. Sukidjo, M.Pd.   Disusun Oleh    : Dewi Mawadati    (14811134022) Luna Octaviana (14811134029) ADMINISTRASI PERKANTORAN D3 UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA 2015 BAB I     PENDAHULUAN A.      Latar Belakang UMKM (Usaha Kecil Mikro dan Menengah) memegang peranan yang sangat besar dalam memajukan perekonomian Indonesia.Selain sebagai salah satu alternatif lapangan kerja baru,UKM juga berperan dalam mendorong laju pertumbuhan ekonomi pasca krisis nmoneter tahun 1997 di saat perusahaan-perusahaan besar mengalami kesulitan dalam mengembangkan usahanya.Saat ini, UKM telah berkontribusi besar pada pendapatan daerah maupun pendapatan Negara Indonesia. UKM  merupakan suatu bentuk usaha kecil masyarakat yang pendiriannya berdasarkan inisiatif seseorang.Sebagian besar masyarakat bera...

Tren Penggunaan AI di Indonesia

  Artificial Intelligence kini menjadi topik pembicaraan banyak orang berkat popularitas Generative AI (GAI) seperti   Midjourney   dan   ChatGPT . Namun, sebenarnya, AI sudah digunakan sejak berpuluh-puluh tahun lalu. Selain itu, AI juga digunakan di berbagai bidang, dengan fungsi yang berbeda-beda pula. Di game, AI biasanya digunakan untuk menampilkan perilaku manusiawi dan responsif pada Non-Player Characters alias NPCs. Tak berhenti sampai di situ, AI kini juga bisa bermain game, layaknya manusia. Di 2017, AlphaGo buatan DeepMind berhasil mengalahkan pemain Go nomor satu di dunia,  Ke Jie . Sementara di 2019, OpenAI Five berhasil mengalahkan para pemain Dota 2 yang pernah menjadi juara dunia. Untuk mengetahui tren penggunaan AI di Indonesia, saya mengobrol dengan  Adhiguna Mahendra , Chief of Business, Product, and AI Strategy, Nodeflux. Awal Penggunaan AI di Indonesia Sebenarnya, AI sudah mulai digunakan di Indonesia sejak era 1980-an, u...