Langsung ke konten utama

Ekonomi Digital Diprediksi Jadi Penyumbang Pertumbuhan RI

Jakarta - Ekonomi digital diproyeksikan bisa terus tumbuh dan menjadi salah satu kontributor besar terhadap pertumbuhan ekonomi Indonesia pada 2018.

Dengan populasi lebih dari 262 juta jiwa pada tahun 2016, dimana 51% atau 132,7 juta di antaranya adalah pengguna internet, 40% atau 106 juta adalah pengguna media sosial, dan 35% atau 92 juta adalah pengguna handphone aktif, lndonesia telah menjadi sebuah negara yang memiliki fondasi kuat untuk pertumbuhan ekonomi digital yang berkelanjutan.

Pada tahun 2016, Asosiasi E~Commerce lndonesia mencatat 24,74 juta orang lndonesia membeli produk secara online (e-commerce buyers) atau 9% dari total populasi. Pada tahun 2017, transaksi e-commerce diperkirakan akan meningkat sebesar 30 hingga 50% dari jumlah transaksi total sebesar US$ 5,6 juta di tahun 2016.

Ekonom UOB Indonesia Enrico Tanuwidjaja menjelaskan, tumbuhnya era ekonomi digital, ditambah dengan pertumbuhan kelas menengah, akan memberikan dorongan yang lebih kuat lagi bagi pertumbuhan ekonomi lndonesia.

"Ekonomi digital diperkirakan akan terus menjadi salah satu fokus Pemerintah lndonesia ke depan," kata Enrico dalam acara UOB Indonesia's Economic Outlook 2018, di Hotel Shangri-La, Jakarta, Selasa (14/11/2017).

Pemerintah lndonesia memperkirakan kontribusi e-commerce pada PDB adalah sebesar 10% di tahun 2020 seiring dengan target untuk memposisikan lndonesia sebagai pusat ecommerce di ASEAN. Hal ini terdapat dalam peta jalan (road map) di paket kebijakan reformasi ekonomi no. 14 yang diluncurkan pada 10 November 2016.

Tahun depan PT Bank UOB Indonesia memprediksi pertumbuhan sebesar 5,3%. Ini ditopang oleh konsumsi swasta, pertumbuhan pembelanjaan investasi, serta peningkatan kinerja ekspor.

Dia menjelaskan Indonesia masih memiliki kekuatan fundamental yang baik. Pada kuartal III 2017 tercatat permintaan konsumsi swasta yang stabil di angka sekitar 5% yoy, sementara belanja investasi meningkat 7,1% dan ekspor meningkat 17,3%.

"Terus membaiknya pertumbuhan ekonomi global, perbaikan harga komoditas, serta berbagai program infrastruktur domestik diyakini akan mendukung momentum pertumbuhan tahun depan," kata dia.

Dia menjelaskan proyeksi pertumbuhan ekonomi ini juga didukung oleh komitmen pemerintah Indonesia yang dinilai terus meningkatkan iklim investasi. Selain itu paket kebijakan ekonomi ke 16 untuk memfasilitasi aktivitas bisnis dan menarik investasi yang lebih besar melalui sistem teknologi informasi yang terintegrasi.

(ang/ang)
sumber: https://finance.detik.com/berita-ekonomi-bisnis/d-3726068/ekonomi-digital-diprediksi-jadi-penyumbang-pertumbuhan-ri

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Bantu Mudahkan 'Jalan' UMKM, CEO Toko Online Ini Masuk Forbes 30 Under 30

Liputan6.com, Jakarta  Hidup itu adalah pilihan. Dalam pekerjaan atau menjalankan usaha misalnya. Anda bebas memilih, mau bekerja diposisi apa, berbisnis apa, dan bagimana cara menjalankan usaha tersebut. Hal itulah yang setidaknya dilakukan oleh pengusaha muda asal Jakarta, William Sunito. Dia adalah Founder & Chief Executive Officer (CEO) TokoWahab.com Di usia mudanya, bungsu dari tiga bersaudara ini memimpin sekaligus mengelola perusahaan keluarga yang berdiri pada 1957. "Pada akhir 2015 saya kembali dari Amerika ke Indonesia dan memutuskan untuk terjun langsung mengurus perusahaan keluarga saya. Ini memang kemauan saya (untuk mengelola perusahaan) karena saya melihat ada potensi yang besar," jelas William saat berbincang dengan  Tim Liputan6.com  di kantornya di kawasan Senen, Jakarta Pusat, Rabu (12/2). Ya, berbekal passion dalam dunia bisnis ditambah pengetahuan yang didapat selama kuliah di University of Washington, Amerika Serikat, William mulai menerap

OPINI Cristeddy Asa Bakti: Menentukan Posisi di Era Digitalisasi

REVOLUSI  industri memegang peranan penting dalam  kehidupan manusia. Dimulai dari revolusi industri 1.0 pada abad ke-18 di mana tenaga manusia mulai digantikan dengan mesin bertenaga uap dampaknya pekerjaan yang sebelumnya di kerjakan manusia terdisrupsi oleh mesin uap. Pada era tersebut muncul pekerjaan baru yaitu sebagai operator mesin uap dan juga manusia yang sebelumnya hanya berfokuskan menggunakan tenaga mulai meningkatkan kompetensi supaya bisa mengoperasikan mesin tersebut. Revolusi industri 2.0 yang terjadi di awal abad ke-20 ditandai dengan kemunculan tenaga listrik. Perubahan dari mesin uap ke mesin bertenaga listrik dikarenakan energi listrik mudah diubah menjadi energi yang lain.  Pada era ini pun juga terjadi disrupsi dan perubahan yaitu mulai bermunculannya pabrik-pabrik untuk pembuatan produk massal dikarenakan mulai diperkenalkan dengan kehadiran “ban berjalan” (konveyor) misalnya: mobil, motor. Dampaknya manusia yang sebelumnya bermata pencaharian petani memi

WEF 2020 Meluncurkan Manifesto Davos untuk Revolusi Industri 4.0

Davos, IDN Times  - Pendiri dan Ketua Eksekutif Forum Ekonomi Dunia (WEF), Profesor Klaus Schwab, meluncurkan Manifesto Davos (The Davos Manifesto 2020).  Klaus yang mencetuskan “Revolusi Industri 4.0” dan menulis buku tentang itu, memberikan judul “Tujuan Universal Sebuah Perusahaan di era Revolusi Industri Ke-4”.  Manifesto diluncurkan bertepatan dengan tahun ke-50 dilakukannya WEF, yang setiap bulan Januari dilaksanakan di Davos, resor ski di pegunungan Alpen, Swiss.  “Tahun 1973, kami mengumumkan Manifesto Davos juga yang menjadi landasan bagi perusahaan untuk beroperasi.  Prinsip-prinsipnya masih relevan dan awet. Tapi, dunia berubah secara dinamis. Saat ini perusahaan global diharapkan menjadi agen perubahan, memainkan peran lebih besar dalam menentukan di bidang politik, ekonomi, sosial, budaya yang mengubah dunia,” kata Klaus. Pendiri WEF ini mengklaim bahwa selama 50 tahun, WEF telah berkontribusi dalam pembangunan global di berbagai bidang. Manifesto Davos 2020 dimaksudka