Langsung ke konten utama

ARTIKEL Berpihak pada Ekonomi Digital Untuk Kedaulatan Ekonomi Indonesia

Jakarta, 6 September 2018 - Tiga dari lima orang terkaya di dunia memupuk kekayaannya dari industri ekonomi digital. Pun lima brand paling bernilai di dunia, versi Majalah Forbes, adalah merk yang tumbuh besar di ekonomi digital.

Dua fakta tersebut memperlihatkan bagaimana industri ekonomi digital bergerak menguasai perekonomian dunia. Menariknya, semua itu terjadi hanya dalam waktu yang luar biasa cepat. Konon, hanya produk-produk ekonomi digital yang mampu membuat 50 juta konsumen memilih menggunakannya dalam kurun waktu tidak lebih dari empat tahun.

Contoh ekstrim, Pokemon-Go hanya butuh waktu 19 hari untuk mendapatkan 50 juta penggunanya. Jelas super cepat dibanding industri yang lebih matang seperti airline, otomotif, telepon, atau bahkan televisi yang butuh waktu puluhan tahun untuk mencapai angka serupa.

Di tanah air, terlihat bagaimana perekonomian “flipping” sebegitu instan. Perusahaan taksi raksasa yang tidak pernah terbayang akan goyah sekalipun, dalam hitungan kurang dari lima tahun mengalami turbulensi besar akibat gempuran transportasi online. Perusahaan travel online berusia kurang dari lima tahun pun sudah bisa menyamai revenue perusahaan travel offline berusia puluhan tahun.

Kekuatan ekonomi digital juga menjadi penggerak utama revolusi industryi 4.0 yang kini mulai didengungkan. Diprediksi akan menjadi negara dengan kekuatan ekonomi terbesar ke tujuh di dunia , Indonesia tidak boleh abai terhadap perubahan besar di sector digital. Pasalnya, dengan populasi terbesar no. 4 di dunia, Indonesia akan menjadi market one can’t afford to lose dalam bisnis apapun, termasuk ekonomi digital.

Cepatnya daya disruptive membuat kita tidak punya banyak waktu untuk berpikir panjang. “Terlambat sedikit saja, maka perusahaan ekonomi digital asing bisa sewaktu-waktu masuk dan ‘menjajah’ kita,” ujar Ketua Umum IdEA, Ignatius Untung, di Jakarta, Kamis (5/9). 

“Dan kekalahan di bidang ekonomi digital bisa berakibat pada kalahnya ekonomi secara keseluruhan. Untuk itu, keberpihakan kepada ekonomi digital harus di-framing sebagai upaya mewujudkan kedaulatan ekonomi Indonesia,” Kata Untung menegaskan.

Untung melanjutkan, di kepengurusan ke-4, Asosiasi e-commerce Indonesia memiliki visi untuk mengakselerasi keberpihakan terhadap industri ekonomi digital. Kepengurusan periode ini akan lebih comprehensive mendorong kedaulatan ekonomi bertumpu pada ekonomi digital meliputi pendampingan pemerintah dalam penciptaan aturan dan iklim bisnis yang mendukung tumbuh kembang industri ekonomi digital.

“idEA akan secara aktif menjalin komunikasi dan kerjasama untuk merangkul industri terimbas ekonomi digital dan yang seharusnya bisa memanfaatkan peluang ini untuk bisa melakukan digital transformasi untuk bisa tumbuh bersama.”

Langkah lainnya, idEA juga mulai bekerja sama dengan perguruan tinggi untuk menyediakan kesempatan magang, pengadaan short course, hingga merancang kurikulum ekonomi digital. Kegiatan ini dilakukan guna memastikan tersedianya tenaga kerja berkualitas.

Dari sisi internal, idEA juga akan membangun sebuah situs portal yang akan menjadi rumah besar semua pekerja ekonomi digital untuk bisa terkoneksi, berinteraksi, sharing knowledge, dan kolaborasi. Rumah besar ini pula yang diharapkan akan menjadi wadah di mana semua data ekonomi digital meliputi perkembangan industri, tren, serta berbagai penelitian bisa didapatkan untuk mendorong perkembangan yang diidamkan.

Yang tidak kalah penting, kepengurusan idEA yang baru ini juga memprioritaskan peningkatan standar layanan dan perlindungan untuk memenangkan kepercayaan konsumen dan penetrasi bisnis secara signifikan. Ini dilakukan seiring dengan upaya mengedukasi masyarakat secara luas mengenai potensi dan praktek ekonomi digital melalui berbagai rubrik tetap di banyak media massa.

Untung mengungkapkan keinginannya bahwa kepengurusan ini akan menjadi pondasi awal bagi idEA untuk berkembang dari sekadar asosiasi yang menaungi bisnis e-commerce, juga memfasilitasi semua bisnis ekonomi digital bahkan di luar ecommerce industry. Sebut saja sharing economy, on demand service, health technology, agriculture, internet of things, game, content, dan lainnya. 

Secara garis besar, kepengurusan kali ini terbagi atas empat bagian utama; Government Relation yang bertugas mengawal pemerintah untuk melahirkan kebijakan yang lebih pro ekonomi digital, External Relation yang menjadi matchmaker sekaligus collaborator antar-stakeholder, Internal Relation yang bertugas memastikan pertumbuhan kualitas pelaku e-commerce, dan Business Development & Supporting Service yang bertugas untuk mendukung semua aktivitas dan eksekusi program kerja ketiga divisi lainnya.

sumber: https://www.idea.or.id/berita/detail/berpihak-pada-ekonomi-digital-untuk-kedaulatan-ekonomi-indonesia

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Mengubah blog menjadi mesin uang

You probably know that while visits are nice, leads, well, are so much nicer. Simply put, blogging for the sake of driving more traffic to your website doesn’t cut it any more. You need to find a way to monetize your content. The real value lies in the ability to take this traffic and convert it into real leads, and eventually revenue, for your company. >  Learn how to monetize your content with Roojoom Back in 2014, HubSpot’s research found that marketers who prioritize blogging are  13 x more likely  to enjoy positive ROI. Not surprisingly, the same report found that marketers’ top two business concerns are increasing the number of leads generated, and turning those leads into customers. Once you’ve set your priorities straight, and start blogging at least once a week – if not twice or three times, it’s time to create a clear conversion path from your blog. This will help ensure that any top-of-the-funnel visitors can easily see what the next step is for th...

PERMASALAHAN DAN UPAYA PENGEMBANGAN UMKM

MAKALAH PERMASALAHAN DAN UPAYA PENGEMBANGAN UMKM Tugas Mata Kuliah  Ekonomi Kerakyatan Pembina : Dr. Sukidjo, M.Pd.   Disusun Oleh    : Dewi Mawadati    (14811134022) Luna Octaviana (14811134029) ADMINISTRASI PERKANTORAN D3 UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA 2015 BAB I     PENDAHULUAN A.      Latar Belakang UMKM (Usaha Kecil Mikro dan Menengah) memegang peranan yang sangat besar dalam memajukan perekonomian Indonesia.Selain sebagai salah satu alternatif lapangan kerja baru,UKM juga berperan dalam mendorong laju pertumbuhan ekonomi pasca krisis nmoneter tahun 1997 di saat perusahaan-perusahaan besar mengalami kesulitan dalam mengembangkan usahanya.Saat ini, UKM telah berkontribusi besar pada pendapatan daerah maupun pendapatan Negara Indonesia. UKM  merupakan suatu bentuk usaha kecil masyarakat yang pendiriannya berdasarkan inisiatif seseorang.Sebagian besar masyarakat bera...

Tren Penggunaan AI di Indonesia

  Artificial Intelligence kini menjadi topik pembicaraan banyak orang berkat popularitas Generative AI (GAI) seperti   Midjourney   dan   ChatGPT . Namun, sebenarnya, AI sudah digunakan sejak berpuluh-puluh tahun lalu. Selain itu, AI juga digunakan di berbagai bidang, dengan fungsi yang berbeda-beda pula. Di game, AI biasanya digunakan untuk menampilkan perilaku manusiawi dan responsif pada Non-Player Characters alias NPCs. Tak berhenti sampai di situ, AI kini juga bisa bermain game, layaknya manusia. Di 2017, AlphaGo buatan DeepMind berhasil mengalahkan pemain Go nomor satu di dunia,  Ke Jie . Sementara di 2019, OpenAI Five berhasil mengalahkan para pemain Dota 2 yang pernah menjadi juara dunia. Untuk mengetahui tren penggunaan AI di Indonesia, saya mengobrol dengan  Adhiguna Mahendra , Chief of Business, Product, and AI Strategy, Nodeflux. Awal Penggunaan AI di Indonesia Sebenarnya, AI sudah mulai digunakan di Indonesia sejak era 1980-an, u...