Langsung ke konten utama

Indonesia Diyakini Jadi Pelaku Ekonomi Digital Terbesar

JawaPos.com - Dewan Pertimbangan Presiden (Wantimpres), Prof Sri Adiningsih yakin jika Indonesia akan menjadi pelaku ekonomi digital terbesar di kawasan Asia Tenggara pada 2020. Guna mewujudkannya diperlukan pemanfaatan teknologi cloud computing sebagai infrastruktur pendukung bisnis di era ekonomi digital.

Indonesia Diyakini Jadi Pelaku Ekonomi Digital Terbesar
"Indonesia berpotensi untuk menjadi digital powerhouse di ASEAN. Proses transformasi saat ini juga tengah dilakukan. Pemerintah menciptakan ekosistem yang diperlukan dan mendukung perkembangan ekonomi digital, termasuk salah satunya cloud computing," kata Sri Adiningsih dalam siaran persnya, Kamis, (16/5).
Direktur Program Magister Manajemen FEB UGM Prof Eduardus Tandelilin mengatakan, kunci untuk meningkatkan perkembangan ekonomi digital di masa depan adalah mengadopsi penggunaan teknologi digital cloud computing. Media tersebut di dalamnya menggunakan penyimpanan data terukur, komputasi, dan pemrosesan melalui artificial intelligence (AI), machine learning, internet of things (IoT), serta sejumlah sarana penunjang lainnya.
"Cloud computing ini sangat membantu perkembangan budaya inovasi di seluruh skala bisnis juga memberikan akses untuk berinovasi dengan teknologi termurah dan tercepat. Inilah yang ingin kami yakinkan di level kebijakan," kata Eduardus.
Di tingkat Asean, Indonesia saat ini juga sudah menjadi negara yang memiliki startup unicorn terbanyak. Unicorn merupakan sebuah gelar yang diberikan pada suatu startup yang memiliki nilai valuasi lebih dari USD 1 miliar.

https://www.jawapos.com/teknologi/17/05/2018/indonesia-diyakini-jadi-pelaku-ekonomi-digital-terbesar

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Bantu Mudahkan 'Jalan' UMKM, CEO Toko Online Ini Masuk Forbes 30 Under 30

Liputan6.com, Jakarta  Hidup itu adalah pilihan. Dalam pekerjaan atau menjalankan usaha misalnya. Anda bebas memilih, mau bekerja diposisi apa, berbisnis apa, dan bagimana cara menjalankan usaha tersebut. Hal itulah yang setidaknya dilakukan oleh pengusaha muda asal Jakarta, William Sunito. Dia adalah Founder & Chief Executive Officer (CEO) TokoWahab.com Di usia mudanya, bungsu dari tiga bersaudara ini memimpin sekaligus mengelola perusahaan keluarga yang berdiri pada 1957. "Pada akhir 2015 saya kembali dari Amerika ke Indonesia dan memutuskan untuk terjun langsung mengurus perusahaan keluarga saya. Ini memang kemauan saya (untuk mengelola perusahaan) karena saya melihat ada potensi yang besar," jelas William saat berbincang dengan  Tim Liputan6.com  di kantornya di kawasan Senen, Jakarta Pusat, Rabu (12/2). Ya, berbekal passion dalam dunia bisnis ditambah pengetahuan yang didapat selama kuliah di University of Washington, Amerika Serikat, William mulai men...

PERMASALAHAN DAN UPAYA PENGEMBANGAN UMKM

MAKALAH PERMASALAHAN DAN UPAYA PENGEMBANGAN UMKM Tugas Mata Kuliah  Ekonomi Kerakyatan Pembina : Dr. Sukidjo, M.Pd.   Disusun Oleh    : Dewi Mawadati    (14811134022) Luna Octaviana (14811134029) ADMINISTRASI PERKANTORAN D3 UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA 2015 BAB I     PENDAHULUAN A.      Latar Belakang UMKM (Usaha Kecil Mikro dan Menengah) memegang peranan yang sangat besar dalam memajukan perekonomian Indonesia.Selain sebagai salah satu alternatif lapangan kerja baru,UKM juga berperan dalam mendorong laju pertumbuhan ekonomi pasca krisis nmoneter tahun 1997 di saat perusahaan-perusahaan besar mengalami kesulitan dalam mengembangkan usahanya.Saat ini, UKM telah berkontribusi besar pada pendapatan daerah maupun pendapatan Negara Indonesia. UKM  merupakan suatu bentuk usaha kecil masyarakat yang pendiriannya berdasarkan inisiatif seseorang.Sebagian besar masyarakat bera...

Ini tren yang akan terjadi di pengembang aplikasi

JAKARTA (IndoTelko) – Outsystem penyedia platform Low Code mengumumkan 5 Tren yang diprediksi akan muncul pada kalangan Pengembang Aplikasi di Asia Pasifik. Sebuah infobrief dari IDC mengatakan pada tahun 2024, generasi baru dari para pengembang yang membuat aplikasi-aplikasi tanpa menulis kode/Low Code akan mencapai 20% dari semua pengembang di kawasan Asia-Pasifik. Para pengembang ini akan mengakselerasi transformasi digital di semua lini industri - dengan menyoroti disrupsi pasar dan inovasi tiada henti. “Low-code memberikan para pengembang ini potensi untuk menjembatani kubu-kubu, memangkas proses dan memungkinkan tim untuk bekerjasama dan fokus pada inti upaya transformasi serta meningkatkan pengalaman pengguna,” kata Vice President Outsystems Asia Pasifik Mark Weaser. Mark juga menambahkan, bahwa aplikasi-aplikasi kini menjadi sangat penting bagi para konsumen. Aplikasi telah secara fundamental merubah cara orang-orang mengorganisasi dan memaksimalkan kegiatan rutin seh...