Langsung ke konten utama

8 kesalahan saat memulai bisnis di rumah



Delapan Kesalahan saat Memulai Bisnis dari Rumah

November 19 2012 | By Darus Salam
 Sumber ilustrasi: http://www.empowernetwork.com


Fleksibilitas, menghindari kemacetan, dan meraih keseimbangan hidup adalah beberapa alasan orang memulai usaha dari rumah. Pilihan ini tidak hanya dilakukan oleh kaum perempuan yang notabene ingin membagi waktu dengan keluarga sambil menjalankan usaha, namun juga dilakukan oleh kaum pria yang menginginkan kebebasan karir.

Meski demikian, melakukan bisnis dari rumah dapat menimbulkan dampak negatif pada kehidupan pribadi maupun sosial. Agar terhindar dari hal-hal yang tidak Anda inginkan, berikut adalah delapan hal menurut majalah entrepreneur yang harus dihindari agar bisnis Anda dapat memberikan manfaat maksimal:

1. Menghabiskan terlalu banyak waktu di rumah

Merasa kesepian adalah dampak yang sering dirasakan oleh orang yang menjalankan usaha dari rumah. Usahakan agar Anda tetap terhubung dan bertemu dengan orang lain. Bertatap muka dengan relasi dan makan siang bersama adalah hal yang bisa Anda lakukan.

2. Bekerja selama 24 jam dalam 7 hari

Bekerja pada diri sendiri memunculkan pikiran untuk bekerja siang dan malam. Pada tititk tertentu hal ini akan menyita waktu pribadi sehingga pengusaha tidak punya waktu lagi untuk diri sendiri.

3. Menerima Interupsi

Bekerja di rumah selalu selalu memberikan ruang untuk interupsi, baik dari keluarga, anak, ataupun alat komunikasi keluarga. Atur waktu dan beritahu orang di rumah untuk tidak mengganggu anda pada waktu kerja kecuali ada kepentingan mendesak.

4. Terlalu bergantung pada orang terdekat

Kemungkinan untuk bercerita mengenai masalah kerja dengan pasangan sangat besar saat Anda bekerja dari rumah. Pastikan Anda mengonsultasikan masalah kerja dengan orang yang tepat dan profesional.

5. Gagal membedakan area kerja

Usahakan untuk memiliki ruang khusus untuk bekerja dan jauhi barang-barang yang bersifat pribadi.

6. Membiarkan karyawan menyalahgunakan rumah Anda

Pastikan Anda memiliki aturan yang jelas bagi karyawan anda dalam bekerja. Saat anda tidak suka bagaimana karyawan memperlakukan rumah Anda, perhatian dan energi Anda akan habis tak berharga.

7. Terlalu sibuk untuk tetap teratur

Bekerja dari ruang privat dapat membuat anda mudah tidak teratur. Pastikan anda tidak terlalu sibuk untuk mengatur rumah dan tempat tinggal anda agar tetap nyaman dan layak huni.

8. Memulai hari tanpa rencana

Buatlah rencana jangka pendek dan jangka panjang untuk usaha Anda. Menjalankan bisnis tanpa ada target pencapaian akan membuat Anda bekerja tanpa hasil.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Bantu Mudahkan 'Jalan' UMKM, CEO Toko Online Ini Masuk Forbes 30 Under 30

Liputan6.com, Jakarta  Hidup itu adalah pilihan. Dalam pekerjaan atau menjalankan usaha misalnya. Anda bebas memilih, mau bekerja diposisi apa, berbisnis apa, dan bagimana cara menjalankan usaha tersebut. Hal itulah yang setidaknya dilakukan oleh pengusaha muda asal Jakarta, William Sunito. Dia adalah Founder & Chief Executive Officer (CEO) TokoWahab.com Di usia mudanya, bungsu dari tiga bersaudara ini memimpin sekaligus mengelola perusahaan keluarga yang berdiri pada 1957. "Pada akhir 2015 saya kembali dari Amerika ke Indonesia dan memutuskan untuk terjun langsung mengurus perusahaan keluarga saya. Ini memang kemauan saya (untuk mengelola perusahaan) karena saya melihat ada potensi yang besar," jelas William saat berbincang dengan  Tim Liputan6.com  di kantornya di kawasan Senen, Jakarta Pusat, Rabu (12/2). Ya, berbekal passion dalam dunia bisnis ditambah pengetahuan yang didapat selama kuliah di University of Washington, Amerika Serikat, William mulai menerap

OPINI Cristeddy Asa Bakti: Menentukan Posisi di Era Digitalisasi

REVOLUSI  industri memegang peranan penting dalam  kehidupan manusia. Dimulai dari revolusi industri 1.0 pada abad ke-18 di mana tenaga manusia mulai digantikan dengan mesin bertenaga uap dampaknya pekerjaan yang sebelumnya di kerjakan manusia terdisrupsi oleh mesin uap. Pada era tersebut muncul pekerjaan baru yaitu sebagai operator mesin uap dan juga manusia yang sebelumnya hanya berfokuskan menggunakan tenaga mulai meningkatkan kompetensi supaya bisa mengoperasikan mesin tersebut. Revolusi industri 2.0 yang terjadi di awal abad ke-20 ditandai dengan kemunculan tenaga listrik. Perubahan dari mesin uap ke mesin bertenaga listrik dikarenakan energi listrik mudah diubah menjadi energi yang lain.  Pada era ini pun juga terjadi disrupsi dan perubahan yaitu mulai bermunculannya pabrik-pabrik untuk pembuatan produk massal dikarenakan mulai diperkenalkan dengan kehadiran “ban berjalan” (konveyor) misalnya: mobil, motor. Dampaknya manusia yang sebelumnya bermata pencaharian petani memi

WEF 2020 Meluncurkan Manifesto Davos untuk Revolusi Industri 4.0

Davos, IDN Times  - Pendiri dan Ketua Eksekutif Forum Ekonomi Dunia (WEF), Profesor Klaus Schwab, meluncurkan Manifesto Davos (The Davos Manifesto 2020).  Klaus yang mencetuskan “Revolusi Industri 4.0” dan menulis buku tentang itu, memberikan judul “Tujuan Universal Sebuah Perusahaan di era Revolusi Industri Ke-4”.  Manifesto diluncurkan bertepatan dengan tahun ke-50 dilakukannya WEF, yang setiap bulan Januari dilaksanakan di Davos, resor ski di pegunungan Alpen, Swiss.  “Tahun 1973, kami mengumumkan Manifesto Davos juga yang menjadi landasan bagi perusahaan untuk beroperasi.  Prinsip-prinsipnya masih relevan dan awet. Tapi, dunia berubah secara dinamis. Saat ini perusahaan global diharapkan menjadi agen perubahan, memainkan peran lebih besar dalam menentukan di bidang politik, ekonomi, sosial, budaya yang mengubah dunia,” kata Klaus. Pendiri WEF ini mengklaim bahwa selama 50 tahun, WEF telah berkontribusi dalam pembangunan global di berbagai bidang. Manifesto Davos 2020 dimaksudka