Langsung ke konten utama

5 Alasan mengapa blogging tetap yang terbaik untuk Content Marketing

Saya ditanya, mengapa tetap aktif menggunakan blogging, terutama blogger.com dalam seluruh website yang saya kelola?

Pertanyaan simple, dan selalu saya jawab dengan 5 hal ini.
Pertama, blog itu mudah digunakan, mudah diakses oleh pengguna, yang sebagian besar selalu mencari jawaban di dunia Internet. Perhatikanlah, sebagian besar blog, selalu menulis tentang suatu hal tertentu, dan itu merupakan jawaban bagi orang lain. Blog telah berkembang tidak hanya sebagai tempat curhat, tetapi menjadi sumber informasi yang tiada habisnya bagi banyak orang. 
Blog telah menjadi salah satu sarana ampuh dari content marketing, ilmu marketing yang menekankan pada pentingnya konten untuk membagikan informasi terkait produk atau solusinya. Oleh karena itu, blog tidak hanya membagikan informasi, tapi juga memberikan saran, arahan, hingga how to. Dan inilah yang dicari orang, bukan tentang produk atau solusi yang mereka jual.

Kedua, setelah artikel dinaikkan, blog diakses, kita bisa mengarahkan, minimal dengan menggunakan media komentar (comment), hingga Call-To-Action (CTA) yang bisa dimasukkan di sela artikel. Juga halnya dengan klik bisa mengakses membagikan media sosial, semua bisa dilakukan dengan mudah dari blog.

Ketiga, meskipun kita membangun website dengan sangat bagus, tapi apabila tidak mudah diakses oleh Google atau search engine, maka tentu sia-sia. Jangan lupa Google sangat suka dengan website yang selalu updated, dan tentu blog menjadi salah satu pilihan yang tepat.

Keempat, dengan blog, kita bisa memilih ketertarikan customer kita. Saya sendiri mengelola beberapa blog sesuai dengan fokus customer nya, dan kita bisa menggali informasi lebih dalam dari customer yang tertarik dengan solusi dan produk yang kita tawarkan.

Kelima, tentu blog tidak mahal. Bandingkan dengan mengelola sendiri blog di website sendiri, dengan menggunakan blog yang disediakan di blogger atau wordpress, dimana search engine lebih mudah menemukannya. Tentu kita bisa membeli domain sendiri, mengarahkannya ke blog yang kita punya, dan tetap kita bisa mendapatkan data yang lebih detail. Selama ini saya banyak mengelola dengan Blogger.com dan Wordpress.com. Kedua platform ini yang paling banyak digunakan, paling mudah, dan sangat tersedia berbagai template. Jadi biaya akan lebih murah, tidak harus menggunakan biaya mahal untuk hosting website. Dengan blogger.com, kita mendapatkan hingga 15Gb untuk semua layanan Google termasuk didalamnya. 

Jadi blogging tetap yang terbaik untuk konten marketing Anda. Dalam implementasinya, untuk kita yang telah memiliki tempat usaha yang tetap, bisa diintegrasiakan dengan Google My Business, dan jangan lupa dengan sosial media lainnya.

Salah satu divisi kami (www.startsmeup.id) bahkan menggunakan kemampuan blog - sosialmedia untuk membantu usaha kecil menengah (UKM). Silahkan kontak kami bila memerlukan bantuan kami.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Bantu Mudahkan 'Jalan' UMKM, CEO Toko Online Ini Masuk Forbes 30 Under 30

Liputan6.com, Jakarta  Hidup itu adalah pilihan. Dalam pekerjaan atau menjalankan usaha misalnya. Anda bebas memilih, mau bekerja diposisi apa, berbisnis apa, dan bagimana cara menjalankan usaha tersebut. Hal itulah yang setidaknya dilakukan oleh pengusaha muda asal Jakarta, William Sunito. Dia adalah Founder & Chief Executive Officer (CEO) TokoWahab.com Di usia mudanya, bungsu dari tiga bersaudara ini memimpin sekaligus mengelola perusahaan keluarga yang berdiri pada 1957. "Pada akhir 2015 saya kembali dari Amerika ke Indonesia dan memutuskan untuk terjun langsung mengurus perusahaan keluarga saya. Ini memang kemauan saya (untuk mengelola perusahaan) karena saya melihat ada potensi yang besar," jelas William saat berbincang dengan  Tim Liputan6.com  di kantornya di kawasan Senen, Jakarta Pusat, Rabu (12/2). Ya, berbekal passion dalam dunia bisnis ditambah pengetahuan yang didapat selama kuliah di University of Washington, Amerika Serikat, William mulai men...

OPINI Cristeddy Asa Bakti: Menentukan Posisi di Era Digitalisasi

REVOLUSI  industri memegang peranan penting dalam  kehidupan manusia. Dimulai dari revolusi industri 1.0 pada abad ke-18 di mana tenaga manusia mulai digantikan dengan mesin bertenaga uap dampaknya pekerjaan yang sebelumnya di kerjakan manusia terdisrupsi oleh mesin uap. Pada era tersebut muncul pekerjaan baru yaitu sebagai operator mesin uap dan juga manusia yang sebelumnya hanya berfokuskan menggunakan tenaga mulai meningkatkan kompetensi supaya bisa mengoperasikan mesin tersebut. Revolusi industri 2.0 yang terjadi di awal abad ke-20 ditandai dengan kemunculan tenaga listrik. Perubahan dari mesin uap ke mesin bertenaga listrik dikarenakan energi listrik mudah diubah menjadi energi yang lain.  Pada era ini pun juga terjadi disrupsi dan perubahan yaitu mulai bermunculannya pabrik-pabrik untuk pembuatan produk massal dikarenakan mulai diperkenalkan dengan kehadiran “ban berjalan” (konveyor) misalnya: mobil, motor. Dampaknya manusia yang sebelumnya bermata...

Stafsus Presiden Andi Taufan Apresiasi Pengembangan UMKM di Banyuwangi

Banyuwangi (beritajatim.com) –  Staf Khusus Presiden Indonesia, Andi Taufan Garuda Putra bertemu dengan sejumlah pelaku UMKM di Desa Gintangan, Kecamatan Rogojampi, Banyuwangi. Andi Taufan berdialog langsung dengan para pelaku usaha untuk menyerap langsung berbagai usulan dan permasalahan yang dialami. “Saya berdiskusi dengan pak presiden setiap dua minggu atau sebulan sekali  tentang bagaimana UMKM bisa naik kelas. Apa yang saya dapat dari dialog ini, menjadi bahan kami untuk menyampaikan gagasan-gagasan inovatif pengembangan UMKM,” ungkap Andi, Kamis (30/1/2020). Dari hasil dialog tersebut, lanjut Andi, tantangan UMKM berkisar pada tiga hal. “Secara holistik untuk meningkatkan UMKM itu, yang pertama masalah produk, bagaimana menambah value dengan desain kemasan dan lain sebagainya. Selanjutnya adalah kompetensi. Terutama dalam kompetensi dalam menajemen keuangan. Dan yang terakhir, adalah akses pasar,” jelasnya. Dari tiga hal tersebut, Andi menilai Banyuwangi jauh le...