Langsung ke konten utama

Apa itu Chromebook?

Mungkin diantara kamu disini pernah mendengar kata Chromebook atau bahkan sudah memiliki perangkat tersebut. Tapi, DroidPoin yakin jika diantara kamu disini ada yang masih asing dengan Chromebook. (Baca: Ubah Laptop Tua Kamu Menjadi Chromebook (Full Tutorial))
Nah, sebenarnya apa sih Chromebook itu? Apakah sama dengan Notebook yang ada dipasaran selama ini? Maka dari itu, pada kesempatan kali ini DroidPoin akan coba memberikan penjelasan sedetail mungkin mengenai apa itu Chromebook.
Chromebook, merupakan gabungan dari dua kata yakni Chrome dan book. Mungkin kamu sudah tidak asing lagi dengan kata Chrome. Yup, Chrome merupakan browser andalan Google, browser tersebut kini menjadi browser nomor satu. Selain performa yang cepat, Chrome juga memiliki tampilan yang menarik.
Chromebook merupakan sebuah notebook yang menggunakan Chrome OS milik Google. Buat kamu yang belum tahu, Chrome OS sudah dioptimalisasi sedemikian rupa sehingga jika kamu berselancar di internet maka performanya menjadi jauh lebih mudah dan cepat. Selain itu, Chrome OS juga yang memiliki beberapa lapisan keamanan, penyimpanan cloud, dan produk Google yang paling populer dan terbaru. Sehingga, Chromebook sangatlah cocok untuk kamu yang pekerjaannya tidak lepas dari internet.
Apa itu Chromebook?
via Acer
Buat kamu yang bekerja di kantor atau jika kamu adalah seorang desain grafis, Chromebook bukan pilihan yang tepat karena Chrome OS tidak mendukung aplikasi yang ada di Windows misalnya saja Microsoft Office, Corel Draw dan aplikasi populer yang biasa kamu pakai di OS Windows lainnya. Tapi itu dulu, seperti yang sudah DroidPoin jelaskan sebelumnya kini Chromebook sudah bisa menginstall aplikasi Android dan bahkan Windows sekalipun dengan bantuan dari CrossOver.
Baca juga:
Tapi tetap saja, menurut pendapat DroidPoin Chromebook sangatlah tidak cocok untuk kamu yang bekerja di kantor atau jika kamu adalah seorang desain grafis dikarenakan spesifikasi serta OS yang digunakan bukanlah untuk pekerjaan seperti yang DroidPoin sebutkan tadi.

Untuk spesifikasinya sendiri Chromebook termasuk notebook dengan spesifikasi yang cukup bersaing dengan notebook Windows, bahkan ada beberapa Chromebook versi terbaru kabarnya memiliki spesifikasi yang hampir sama dengan notebook Windows kelas menengah. Tapi, perlu kamu tahu, biasanya prosesor yang digunakan pada Chromebook bukanlah prosesor wahid seperti notebook dengan OS Windows dikarenakan kebutuhan pengguna Chromebook lebih terbatas jika dibandingkan OS Windows.
Dengan spesifikasi yang bisa dibilang cukup standar, Chromebook dibanderol dengan harga yang jauh lebih terjangkau dibandingkan laptop Windows pada umumnya. Biasanya, Chromebook dibanderol dengan harga antara $100-300 atau sekitar Rp 1,5-4 jutaan tergantung spesifikasi yang kamu inginkan. Tapi kalau kamu gak punya dana, ya gak usah bingung karena kamu bisa kok install Chromebook di laptop Windows milikmu dan caranya sudah pernah dibahas oleh tim WinPoin beberapa waktu lalu.

Tapi sangat disayangkan sekali, semakin lama market Chromebook semakin berkurang dikarenakan semakin populernya Android, terlebih kebanyakan orang lebih memilih tablet Android dibandingkan Chromebook. Selain itu, Microsoft juga baru saja merilis OS baru yakni Windows 10 S untuk menggempur pangsa Chromebook yang memang sudah sangat tipis.
sumber:https://droidpoin.com/10613/apa-itu-chromebook/

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Bantu Mudahkan 'Jalan' UMKM, CEO Toko Online Ini Masuk Forbes 30 Under 30

Liputan6.com, Jakarta  Hidup itu adalah pilihan. Dalam pekerjaan atau menjalankan usaha misalnya. Anda bebas memilih, mau bekerja diposisi apa, berbisnis apa, dan bagimana cara menjalankan usaha tersebut. Hal itulah yang setidaknya dilakukan oleh pengusaha muda asal Jakarta, William Sunito. Dia adalah Founder & Chief Executive Officer (CEO) TokoWahab.com Di usia mudanya, bungsu dari tiga bersaudara ini memimpin sekaligus mengelola perusahaan keluarga yang berdiri pada 1957. "Pada akhir 2015 saya kembali dari Amerika ke Indonesia dan memutuskan untuk terjun langsung mengurus perusahaan keluarga saya. Ini memang kemauan saya (untuk mengelola perusahaan) karena saya melihat ada potensi yang besar," jelas William saat berbincang dengan  Tim Liputan6.com  di kantornya di kawasan Senen, Jakarta Pusat, Rabu (12/2). Ya, berbekal passion dalam dunia bisnis ditambah pengetahuan yang didapat selama kuliah di University of Washington, Amerika Serikat, William mulai menerap

OPINI Cristeddy Asa Bakti: Menentukan Posisi di Era Digitalisasi

REVOLUSI  industri memegang peranan penting dalam  kehidupan manusia. Dimulai dari revolusi industri 1.0 pada abad ke-18 di mana tenaga manusia mulai digantikan dengan mesin bertenaga uap dampaknya pekerjaan yang sebelumnya di kerjakan manusia terdisrupsi oleh mesin uap. Pada era tersebut muncul pekerjaan baru yaitu sebagai operator mesin uap dan juga manusia yang sebelumnya hanya berfokuskan menggunakan tenaga mulai meningkatkan kompetensi supaya bisa mengoperasikan mesin tersebut. Revolusi industri 2.0 yang terjadi di awal abad ke-20 ditandai dengan kemunculan tenaga listrik. Perubahan dari mesin uap ke mesin bertenaga listrik dikarenakan energi listrik mudah diubah menjadi energi yang lain.  Pada era ini pun juga terjadi disrupsi dan perubahan yaitu mulai bermunculannya pabrik-pabrik untuk pembuatan produk massal dikarenakan mulai diperkenalkan dengan kehadiran “ban berjalan” (konveyor) misalnya: mobil, motor. Dampaknya manusia yang sebelumnya bermata pencaharian petani memi

WEF 2020 Meluncurkan Manifesto Davos untuk Revolusi Industri 4.0

Davos, IDN Times  - Pendiri dan Ketua Eksekutif Forum Ekonomi Dunia (WEF), Profesor Klaus Schwab, meluncurkan Manifesto Davos (The Davos Manifesto 2020).  Klaus yang mencetuskan “Revolusi Industri 4.0” dan menulis buku tentang itu, memberikan judul “Tujuan Universal Sebuah Perusahaan di era Revolusi Industri Ke-4”.  Manifesto diluncurkan bertepatan dengan tahun ke-50 dilakukannya WEF, yang setiap bulan Januari dilaksanakan di Davos, resor ski di pegunungan Alpen, Swiss.  “Tahun 1973, kami mengumumkan Manifesto Davos juga yang menjadi landasan bagi perusahaan untuk beroperasi.  Prinsip-prinsipnya masih relevan dan awet. Tapi, dunia berubah secara dinamis. Saat ini perusahaan global diharapkan menjadi agen perubahan, memainkan peran lebih besar dalam menentukan di bidang politik, ekonomi, sosial, budaya yang mengubah dunia,” kata Klaus. Pendiri WEF ini mengklaim bahwa selama 50 tahun, WEF telah berkontribusi dalam pembangunan global di berbagai bidang. Manifesto Davos 2020 dimaksudka