Langsung ke konten utama

BI Adakan Program Kerja Penciptaan Wirausaha Baru

Oleh: Agustina Melani
Senin, 3 September 2012, 12:26 WIB

INILAH.COM, Jakarta - Untuk meningkatkan peran enterpreneur dan menggerakkan roda perekonomian nasional, Bank Indonesia (BI) melakukan program kerja berupa penciptaan wirausaha baru.

Deputi Gubernur Bank Indonesia Halim Alamsyah menuturkan, banyak faktor yang mempengaruhi kecepatan pertumbuhan ekonomi di suatu negara baik faktor ekonomi maupun non-ekonomi.

Faktor tersebut seperti climate, pendidikan, hak properti, ketersediaan infrastruktur, dan juga kewirausahaan. Enterpreneurship mempengaruhi pertumbuhan ekonomi dengan berbagai cara antara lain melalui inovasi produk dan proses produksi serta peningkatan produktifitas melalui peningkatan persaingan.

Selain itu, kewirausahaan juga berperan menjembatani gap antara pengetahuan dan pasar, menciptakan bisnis baru dan membawa produk baru ke pasar. "BI membuat program pelatihan kewirausahaan. Dengan pelatihan ini akan berperan menjembatani teori dan pengetahuan sehingga dapat menggarap pasar secara kontekstual," tutur Halim, Senin (3/9/20120.

Program ini selain dilaksanakan di kantor pusat Bank Indonesia. Selain itu, program ini juga dilaksanakan di kantor perwakilan Bank Indonesia yaitu Surabaya, Bandung, Semarang, Makassar, Denpasar, Palembang, dan Yogyakarta.

Target grup program kewirausahaan ini antara lain mahasiswa, eks TKI, dan masyarakat umum. Program kewirausahaan yang merupakan pilot project pada tahun ini akan memilih mahasiswa dari empat perguruan tinggi yaitu Universitas Indonesia, Universitas Negeri Jakarta, Institut Pertanian Bogor, dan Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah.

Adapun tema yang dipilih adalah Green Entrepreneur yang senantiasa berorientasi pada kelestarian lingkungan dan mampu bersaing di kancah internasional. Selain itu, BI juga akan komit melakukan pendampingan yang berkelanjutan terhadap calon wirausaha, termasuk mendukung upaya calon wirausaha dalam pencarian sumber dana kepada pihak perbankan. [ast]
build-access-manage at dayaciptamandiri.com

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Bantu Mudahkan 'Jalan' UMKM, CEO Toko Online Ini Masuk Forbes 30 Under 30

Liputan6.com, Jakarta  Hidup itu adalah pilihan. Dalam pekerjaan atau menjalankan usaha misalnya. Anda bebas memilih, mau bekerja diposisi apa, berbisnis apa, dan bagimana cara menjalankan usaha tersebut. Hal itulah yang setidaknya dilakukan oleh pengusaha muda asal Jakarta, William Sunito. Dia adalah Founder & Chief Executive Officer (CEO) TokoWahab.com Di usia mudanya, bungsu dari tiga bersaudara ini memimpin sekaligus mengelola perusahaan keluarga yang berdiri pada 1957. "Pada akhir 2015 saya kembali dari Amerika ke Indonesia dan memutuskan untuk terjun langsung mengurus perusahaan keluarga saya. Ini memang kemauan saya (untuk mengelola perusahaan) karena saya melihat ada potensi yang besar," jelas William saat berbincang dengan  Tim Liputan6.com  di kantornya di kawasan Senen, Jakarta Pusat, Rabu (12/2). Ya, berbekal passion dalam dunia bisnis ditambah pengetahuan yang didapat selama kuliah di University of Washington, Amerika Serikat, William mulai menerap

OPINI Cristeddy Asa Bakti: Menentukan Posisi di Era Digitalisasi

REVOLUSI  industri memegang peranan penting dalam  kehidupan manusia. Dimulai dari revolusi industri 1.0 pada abad ke-18 di mana tenaga manusia mulai digantikan dengan mesin bertenaga uap dampaknya pekerjaan yang sebelumnya di kerjakan manusia terdisrupsi oleh mesin uap. Pada era tersebut muncul pekerjaan baru yaitu sebagai operator mesin uap dan juga manusia yang sebelumnya hanya berfokuskan menggunakan tenaga mulai meningkatkan kompetensi supaya bisa mengoperasikan mesin tersebut. Revolusi industri 2.0 yang terjadi di awal abad ke-20 ditandai dengan kemunculan tenaga listrik. Perubahan dari mesin uap ke mesin bertenaga listrik dikarenakan energi listrik mudah diubah menjadi energi yang lain.  Pada era ini pun juga terjadi disrupsi dan perubahan yaitu mulai bermunculannya pabrik-pabrik untuk pembuatan produk massal dikarenakan mulai diperkenalkan dengan kehadiran “ban berjalan” (konveyor) misalnya: mobil, motor. Dampaknya manusia yang sebelumnya bermata pencaharian petani memi

WEF 2020 Meluncurkan Manifesto Davos untuk Revolusi Industri 4.0

Davos, IDN Times  - Pendiri dan Ketua Eksekutif Forum Ekonomi Dunia (WEF), Profesor Klaus Schwab, meluncurkan Manifesto Davos (The Davos Manifesto 2020).  Klaus yang mencetuskan “Revolusi Industri 4.0” dan menulis buku tentang itu, memberikan judul “Tujuan Universal Sebuah Perusahaan di era Revolusi Industri Ke-4”.  Manifesto diluncurkan bertepatan dengan tahun ke-50 dilakukannya WEF, yang setiap bulan Januari dilaksanakan di Davos, resor ski di pegunungan Alpen, Swiss.  “Tahun 1973, kami mengumumkan Manifesto Davos juga yang menjadi landasan bagi perusahaan untuk beroperasi.  Prinsip-prinsipnya masih relevan dan awet. Tapi, dunia berubah secara dinamis. Saat ini perusahaan global diharapkan menjadi agen perubahan, memainkan peran lebih besar dalam menentukan di bidang politik, ekonomi, sosial, budaya yang mengubah dunia,” kata Klaus. Pendiri WEF ini mengklaim bahwa selama 50 tahun, WEF telah berkontribusi dalam pembangunan global di berbagai bidang. Manifesto Davos 2020 dimaksudka