Langsung ke konten utama

Business Development 101: Analisa Posisi SWOT Anda

  Salah satu kendala dari UMKM adalah melakukan evaluasi atas kondisi SWOT usahanya. Hal ini disampaikan dalam webinar Pentingnya Business Plan dalam Menjalankan Bisnis di tanggal 4 Agustus 2021. Dalam webinar rutin dari Rumah BUMN Bandung, pembicaranya kali ini adalah Djoko Kurniawan, konsultan UMKM senior. 

Isi Bisnis Plan lakukan Analisa SWOT. DokPri

Isi Business Plan, dalam Business Development yang anda buat harus menyertakan analisa SWOT. SWOT adalah singkatan dari Strength (Kelebihan), Weakness (Kekurangan) , Opportunity (Peluang) dan Threat (Ancaman). 

Penggunaan SWOT ini sangat penting karena akan menentukan bisnis yang anda ambil, jalani dan rencana dilakukan masuk ke dalam posisi yang mana ? Ada 4 posisi yang mungkin muncul, yaitu :

  1. Posisi SO (Strength - Opportunity). Posisi yang yang paling baik, yaitu adanya kelebihan dan ada peluang. Bisnis yang saat ini memiliki kondisi seperti ini sebagai contoh adalah alat kesehatan, vitamin, semua tumbuh pesat di masa pandemi.
  2. Posisi ST (Strength - Threat). Posisi kedua, ada kelebihan tapi ada ancaman. Ada kemungkinan bisnisnya bisa bertumbuh, tapi ada ancaman yang harus diwaspadai. Semisal, usaha kuliner , ada yang bisa dibuka dan berkembang cabangnya di masa pandemi, tapi ada ancaman yang harus dipersiapkan. Ada kawan yang berusaha membuka warung kopi, karena posisinya tidak di dalam mall, maka dia masih dengan mudah bisa menerima order dan bekerjasama dengan jasa antaran online, tapi ancaman PPKM yang menyebabkan tempat usahanya harus tutup sementara menjadi faktor Threatnya.
  3. Posisi WO (Weakness - Oppportunity). Posisi ini umumnya dialami oleh perusahaan, atau usaha yang sudah berjalan. Semisal usaha bidang komputer yang mengalami kekurangan bila mereka berusaha di mall atau tempat yang harus tutup selama pandemi, tapi ada peluang mereka bisa kembangkan dengan cara jualan online di marketplace.
  4. Posisi WT (Weakness - Threat). Posisi ini yang paling memusingkan. Sudah mengalami kekurangan, mereka juga menghadapi ancaman. Mereka yang berusaha seperti event organizer weeding yang terpaksa mengurangi karyawan karena tidak ada lagi pesta pernikahan hampir dua tahun ini.

Sangat penting mempersiapkan SWOT bagi usaha anda, dan kita bisa belajar dan mempersiapkan business plan, serta business development yang lebih baik lagi.

sumber: https://www.kompasiana.com/startmeup/61135c3f0101902650513202/business-development-101-analisa-posisi-swot-anda

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Bantu Mudahkan 'Jalan' UMKM, CEO Toko Online Ini Masuk Forbes 30 Under 30

Liputan6.com, Jakarta  Hidup itu adalah pilihan. Dalam pekerjaan atau menjalankan usaha misalnya. Anda bebas memilih, mau bekerja diposisi apa, berbisnis apa, dan bagimana cara menjalankan usaha tersebut. Hal itulah yang setidaknya dilakukan oleh pengusaha muda asal Jakarta, William Sunito. Dia adalah Founder & Chief Executive Officer (CEO) TokoWahab.com Di usia mudanya, bungsu dari tiga bersaudara ini memimpin sekaligus mengelola perusahaan keluarga yang berdiri pada 1957. "Pada akhir 2015 saya kembali dari Amerika ke Indonesia dan memutuskan untuk terjun langsung mengurus perusahaan keluarga saya. Ini memang kemauan saya (untuk mengelola perusahaan) karena saya melihat ada potensi yang besar," jelas William saat berbincang dengan  Tim Liputan6.com  di kantornya di kawasan Senen, Jakarta Pusat, Rabu (12/2). Ya, berbekal passion dalam dunia bisnis ditambah pengetahuan yang didapat selama kuliah di University of Washington, Amerika Serikat, William mulai menerap

OPINI Cristeddy Asa Bakti: Menentukan Posisi di Era Digitalisasi

REVOLUSI  industri memegang peranan penting dalam  kehidupan manusia. Dimulai dari revolusi industri 1.0 pada abad ke-18 di mana tenaga manusia mulai digantikan dengan mesin bertenaga uap dampaknya pekerjaan yang sebelumnya di kerjakan manusia terdisrupsi oleh mesin uap. Pada era tersebut muncul pekerjaan baru yaitu sebagai operator mesin uap dan juga manusia yang sebelumnya hanya berfokuskan menggunakan tenaga mulai meningkatkan kompetensi supaya bisa mengoperasikan mesin tersebut. Revolusi industri 2.0 yang terjadi di awal abad ke-20 ditandai dengan kemunculan tenaga listrik. Perubahan dari mesin uap ke mesin bertenaga listrik dikarenakan energi listrik mudah diubah menjadi energi yang lain.  Pada era ini pun juga terjadi disrupsi dan perubahan yaitu mulai bermunculannya pabrik-pabrik untuk pembuatan produk massal dikarenakan mulai diperkenalkan dengan kehadiran “ban berjalan” (konveyor) misalnya: mobil, motor. Dampaknya manusia yang sebelumnya bermata pencaharian petani memi

WEF 2020 Meluncurkan Manifesto Davos untuk Revolusi Industri 4.0

Davos, IDN Times  - Pendiri dan Ketua Eksekutif Forum Ekonomi Dunia (WEF), Profesor Klaus Schwab, meluncurkan Manifesto Davos (The Davos Manifesto 2020).  Klaus yang mencetuskan “Revolusi Industri 4.0” dan menulis buku tentang itu, memberikan judul “Tujuan Universal Sebuah Perusahaan di era Revolusi Industri Ke-4”.  Manifesto diluncurkan bertepatan dengan tahun ke-50 dilakukannya WEF, yang setiap bulan Januari dilaksanakan di Davos, resor ski di pegunungan Alpen, Swiss.  “Tahun 1973, kami mengumumkan Manifesto Davos juga yang menjadi landasan bagi perusahaan untuk beroperasi.  Prinsip-prinsipnya masih relevan dan awet. Tapi, dunia berubah secara dinamis. Saat ini perusahaan global diharapkan menjadi agen perubahan, memainkan peran lebih besar dalam menentukan di bidang politik, ekonomi, sosial, budaya yang mengubah dunia,” kata Klaus. Pendiri WEF ini mengklaim bahwa selama 50 tahun, WEF telah berkontribusi dalam pembangunan global di berbagai bidang. Manifesto Davos 2020 dimaksudka