Langsung ke konten utama

Langkah mudah lakukan Cross selling..




Langkah Mudah Melakukan Cross Selling

DECEMBER 17, 2012 | BY + 0 Comments
Spider Web Langkah Mudah Melakukan Cross Selling
http://permaculturenews.org/2012/05/23/getting-kids-into-gardening-part-iv-creativity-in-the-garden/
Bagi sebuah perusahaan yang memiliki banyak produk atau jasa, penerapan cross selling kepada konsumen yang telah ada sangatlah penting. Biaya yang harus dikeluarkan oleh perusahaan untuk mendapatkan konsumen baru akan jauh lebih mahal daripada memaksimalkan utilisasi konsumen yan telah ada. Selain efisiensi biaya, waktu dan tenaga juga dapat dihemat sehingga kinerja perusahaan dapat meningkat.
Lalu bagaimana cara menjadikan perbincangan dengan klien dapat berujung pada terjadinya cross selling? Berikut adalah beberapa tips berguna seperti dilansir oleh Inc.
Pertama, saat bertemu dengan klien pastikan untuk bertanya tentang kabarnya hari itu dan bagaimana dengan bisnisnya. Dua pertanyaan simpel tersebut dapat menjadi pembukaan yang sangat penting untuk perbincangan yang akan berlanjut kemudian. Pertanyaan tersebut juga dapat menjadi pintu untuk mengetahui kebutuhan klien.
Kedua, setiap orang di dalam perusahaan, terutama tenaga penjualan, harus memiliki standar kemampuan bicara. Saat meeting, hal-hal yang harus dapat dikomunikasikan dengan baik kepada klien adalah perkenalan siapa diri kita (kredibilitas), apa yang dilakukan perusahaan (produk/ jasa layanan yang dimiliki), serta kapan kita dibutuhkan (keahlian dan diferensiasi). Ketiga hal ini harus disampaikan kepada klien tidak lebih dari tiga menit. Jika berlebihan, maka mereka akan mulai berpaling dan tidak lagi memberikan perhatian.
Ketiga, tanyakan kepada klien mengenai tujuannya dan tantangan apa saja yang dihadapi. Pertanyaan ini akan membantu perusahaan untuk mengetahui kebutuhan dan hal-hal yang dianggap penting oleh klien. Tujuan dari setiap pertemuan dengan klien adalah menemukan celah untuk mengadakan meeting kembali. Hal yang harus diperhatikan adalah bagaimana kita mendapatkan informasi sebanyak-banyaknya dari dan mengenai klien sehingga tahu bagaimana produk atau jasa perusahaan kita dapat memenuhi kebutuhan mereka. Jangan terlalu banyak membahas diri sendiri kecuali untuk memperkenalkan diri, mengapa kita berbeda, dan bagaimana perusahaan kita mampu menjawab kebutuhan klien. Diskusi yang berlangsung dengan baik dapat merujung pada kesempatan untuk melakukan cross selling, meningkatkan profitabilitas, serta menjaga kepercayaan.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Bantu Mudahkan 'Jalan' UMKM, CEO Toko Online Ini Masuk Forbes 30 Under 30

Liputan6.com, Jakarta  Hidup itu adalah pilihan. Dalam pekerjaan atau menjalankan usaha misalnya. Anda bebas memilih, mau bekerja diposisi apa, berbisnis apa, dan bagimana cara menjalankan usaha tersebut. Hal itulah yang setidaknya dilakukan oleh pengusaha muda asal Jakarta, William Sunito. Dia adalah Founder & Chief Executive Officer (CEO) TokoWahab.com Di usia mudanya, bungsu dari tiga bersaudara ini memimpin sekaligus mengelola perusahaan keluarga yang berdiri pada 1957. "Pada akhir 2015 saya kembali dari Amerika ke Indonesia dan memutuskan untuk terjun langsung mengurus perusahaan keluarga saya. Ini memang kemauan saya (untuk mengelola perusahaan) karena saya melihat ada potensi yang besar," jelas William saat berbincang dengan  Tim Liputan6.com  di kantornya di kawasan Senen, Jakarta Pusat, Rabu (12/2). Ya, berbekal passion dalam dunia bisnis ditambah pengetahuan yang didapat selama kuliah di University of Washington, Amerika Serikat, William mulai menerap

OPINI Cristeddy Asa Bakti: Menentukan Posisi di Era Digitalisasi

REVOLUSI  industri memegang peranan penting dalam  kehidupan manusia. Dimulai dari revolusi industri 1.0 pada abad ke-18 di mana tenaga manusia mulai digantikan dengan mesin bertenaga uap dampaknya pekerjaan yang sebelumnya di kerjakan manusia terdisrupsi oleh mesin uap. Pada era tersebut muncul pekerjaan baru yaitu sebagai operator mesin uap dan juga manusia yang sebelumnya hanya berfokuskan menggunakan tenaga mulai meningkatkan kompetensi supaya bisa mengoperasikan mesin tersebut. Revolusi industri 2.0 yang terjadi di awal abad ke-20 ditandai dengan kemunculan tenaga listrik. Perubahan dari mesin uap ke mesin bertenaga listrik dikarenakan energi listrik mudah diubah menjadi energi yang lain.  Pada era ini pun juga terjadi disrupsi dan perubahan yaitu mulai bermunculannya pabrik-pabrik untuk pembuatan produk massal dikarenakan mulai diperkenalkan dengan kehadiran “ban berjalan” (konveyor) misalnya: mobil, motor. Dampaknya manusia yang sebelumnya bermata pencaharian petani memi

WEF 2020 Meluncurkan Manifesto Davos untuk Revolusi Industri 4.0

Davos, IDN Times  - Pendiri dan Ketua Eksekutif Forum Ekonomi Dunia (WEF), Profesor Klaus Schwab, meluncurkan Manifesto Davos (The Davos Manifesto 2020).  Klaus yang mencetuskan “Revolusi Industri 4.0” dan menulis buku tentang itu, memberikan judul “Tujuan Universal Sebuah Perusahaan di era Revolusi Industri Ke-4”.  Manifesto diluncurkan bertepatan dengan tahun ke-50 dilakukannya WEF, yang setiap bulan Januari dilaksanakan di Davos, resor ski di pegunungan Alpen, Swiss.  “Tahun 1973, kami mengumumkan Manifesto Davos juga yang menjadi landasan bagi perusahaan untuk beroperasi.  Prinsip-prinsipnya masih relevan dan awet. Tapi, dunia berubah secara dinamis. Saat ini perusahaan global diharapkan menjadi agen perubahan, memainkan peran lebih besar dalam menentukan di bidang politik, ekonomi, sosial, budaya yang mengubah dunia,” kata Klaus. Pendiri WEF ini mengklaim bahwa selama 50 tahun, WEF telah berkontribusi dalam pembangunan global di berbagai bidang. Manifesto Davos 2020 dimaksudka