Langsung ke konten utama

On Air di Radio, Sejumlah Kepentingan Sepakat Bantu UMKM Go Digital

Dengarkan disini 





Indonetwork.co.id (Tangerang) – Untuk mendukung pelaku usaha Go Online, Heartline FM melalui Start up Channel mengulas peran di beberapa sektor bisnis yang berkaitan langsung dengan UMKM Indonesia.
Peran UMKM sebagai penopang perekonomian kerakyatan yang kuat, menjadi fokus utama diskusi pagi ini. Karena itu, pihak radio Heartline FM menghadirkan beberapa narasumber yang kompensi sektor bisnisnya.
Diskusi seputar bisnis pagi ini dipandu oleh Riama Silitonga dan Djoko Kurniawan. Adapun narasumber yang hadir diantaranya Fanky Christian, Founder StartSmeUp.ID yang juga Ketua DPD APTIKNAS DKI Jakarta, Meddy H. Papinka selaku General Manager Indonetwork.co.id dan Hilda Satyadi. Project Director PT. Omni Ecomm Expo.
“Dari sisi Asosiasi Pengusaha Teknologi Informasi dan Komunikasi Nasional (APTIKNAS), kami berusaha menjadi wadah pengusaha Go Digital. Sehingga mereka dapat mudah berinteraksi dengan konsumen,” terang Fanky.
“Kami memiliki program digitalisasi UMKM, berperan mendorong mereka melek digital, sekaligus mendukung program pemerintah menjadi negara digital di tahun 2020,” tegasnya.
Menurut Fanky, memasuki era serba digital, pelaku usaha memiliki tantangan yang wajib dihadapi. Karena itu, pihaknya fokus menggarap program tersebut agar dapat terealisasi dengan baik, terutama bagi anggota APTIKNAS.
“Pemasaran secara digital memiliki potensi yang besar bagi kami. Langkah nyata yang kami lakukan adalah merancang startsme up guna membantu pelaku usaha memanfaatkan teknologi digital,” ujarnya.
“Kami juga meluncurkan online sales assisten, program yang diharapkan mampu membantu UMKM memasarkan produknya,” papar Fanky.

Peran Market Place
Hal lain juga diutarakan Meddy H. Papinka. Untuk mendorong UMKM melek digital, sebagai market place direktori online terbesar di Indonesia juga kerap membantu para pelaku usaha untuk ikut serta mendukung UMKM Go Online.
“Sejak 2001 Indonetwork di Indonesia, lebih dari 1 juta pelaku usaha telah memanfaatkan Indonetwork sebagai media promosi secara online. Karena itu, peran kami selaku market place tentunya kerap melakukan edukasi secara rutin,” ungkap Meddy.
“Untuk membantu pelaku UMKM, saat ini kami memiliki 1.800 kategori produk yang dapat dimanfaaatkan pelaku usaha. Bukan hanya itu, kami juga mengupayakan mereka untuk live digital dengan menjadi member Indonetwork,” kupasnya.
“Kami juga menggandeng sejumlah penyelenggara pameran termasuk PT. Omni Ecomm Expo untuk membantu pelaku usaha mempromosikan produknya. Selebihnya, kami juga menggandeng regulator setempat membina UMKM,” pungkas Meddy.
Bukan hanya itu, Meddy juga memaparkan pemanfaatkan SEO bagi pemilik usaha untuk dapat mempermudah pencarian produknya di Google.
Peran Penyelenggara Event
“Dari pihak penyelenggara,  Omni Ecomm Expo juga berperan aktif membantu para pelaku usaha untuk bisa mempromosikan produknya di ajang pameran,” ucap Hilda.
Menurutnya, dalam gelaran E2E Commerce Indonesia tahun ini, Omni Ecomm Expo berupaya mendorong UMKM memasarkan tak hanya pasar lokal tapi juga pasar global. UMKM dapat memanfaatkan momen ini menjadi peluang yang potensial.
“Kami juga membangun ekosistem ecommerce Indonesia, mempertemukan semua pemangku kepentingan, mulai dari market placeretailer, dan brand owner (UMKM). Sehingga, mereka dapat bertemu langsung dengan provider solution tecnology (payment gatewaylogisticdigital marketingsecurity, di ajang expo,” terang Hilda.


Dalam event tersebut para pemangku bisa menjajaki langsung kesempatan bisnis, sehingga mereka bisa bersinergi dengan baik.
“Untuk mensukseskan gelaran kali ini, kami menggandeng APTIKNAS dan market place seperti Indonetwork. Kami juga melakukan roadshow di dua kota yaitu Bandung dan Jogjakarta,” urai Hilda.
Starategi ini selain mendekatkan diri dengan pelaku UMKM, menggiring pelaku usaha untuk memberikan kesempatan juga edukasi yang bermanfaat untuk bisa menghadapi revolusi industri.
Dengan demikian kata Hilda, pelaku usaha bisa dengan mudah memasarkan produk mereka Go Global.
Dedy Mulyadi
SUMBER: http://blog.indonetwork.co.id/on-air-di-radio-sejumlah-kepentingan-sepakat-bantu-umkm-go-digital/

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Bantu Mudahkan 'Jalan' UMKM, CEO Toko Online Ini Masuk Forbes 30 Under 30

Liputan6.com, Jakarta  Hidup itu adalah pilihan. Dalam pekerjaan atau menjalankan usaha misalnya. Anda bebas memilih, mau bekerja diposisi apa, berbisnis apa, dan bagimana cara menjalankan usaha tersebut. Hal itulah yang setidaknya dilakukan oleh pengusaha muda asal Jakarta, William Sunito. Dia adalah Founder & Chief Executive Officer (CEO) TokoWahab.com Di usia mudanya, bungsu dari tiga bersaudara ini memimpin sekaligus mengelola perusahaan keluarga yang berdiri pada 1957. "Pada akhir 2015 saya kembali dari Amerika ke Indonesia dan memutuskan untuk terjun langsung mengurus perusahaan keluarga saya. Ini memang kemauan saya (untuk mengelola perusahaan) karena saya melihat ada potensi yang besar," jelas William saat berbincang dengan  Tim Liputan6.com  di kantornya di kawasan Senen, Jakarta Pusat, Rabu (12/2). Ya, berbekal passion dalam dunia bisnis ditambah pengetahuan yang didapat selama kuliah di University of Washington, Amerika Serikat, William mulai men...

PERMASALAHAN DAN UPAYA PENGEMBANGAN UMKM

MAKALAH PERMASALAHAN DAN UPAYA PENGEMBANGAN UMKM Tugas Mata Kuliah  Ekonomi Kerakyatan Pembina : Dr. Sukidjo, M.Pd.   Disusun Oleh    : Dewi Mawadati    (14811134022) Luna Octaviana (14811134029) ADMINISTRASI PERKANTORAN D3 UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA 2015 BAB I     PENDAHULUAN A.      Latar Belakang UMKM (Usaha Kecil Mikro dan Menengah) memegang peranan yang sangat besar dalam memajukan perekonomian Indonesia.Selain sebagai salah satu alternatif lapangan kerja baru,UKM juga berperan dalam mendorong laju pertumbuhan ekonomi pasca krisis nmoneter tahun 1997 di saat perusahaan-perusahaan besar mengalami kesulitan dalam mengembangkan usahanya.Saat ini, UKM telah berkontribusi besar pada pendapatan daerah maupun pendapatan Negara Indonesia. UKM  merupakan suatu bentuk usaha kecil masyarakat yang pendiriannya berdasarkan inisiatif seseorang.Sebagian besar masyarakat bera...

Ini tren yang akan terjadi di pengembang aplikasi

JAKARTA (IndoTelko) – Outsystem penyedia platform Low Code mengumumkan 5 Tren yang diprediksi akan muncul pada kalangan Pengembang Aplikasi di Asia Pasifik. Sebuah infobrief dari IDC mengatakan pada tahun 2024, generasi baru dari para pengembang yang membuat aplikasi-aplikasi tanpa menulis kode/Low Code akan mencapai 20% dari semua pengembang di kawasan Asia-Pasifik. Para pengembang ini akan mengakselerasi transformasi digital di semua lini industri - dengan menyoroti disrupsi pasar dan inovasi tiada henti. “Low-code memberikan para pengembang ini potensi untuk menjembatani kubu-kubu, memangkas proses dan memungkinkan tim untuk bekerjasama dan fokus pada inti upaya transformasi serta meningkatkan pengalaman pengguna,” kata Vice President Outsystems Asia Pasifik Mark Weaser. Mark juga menambahkan, bahwa aplikasi-aplikasi kini menjadi sangat penting bagi para konsumen. Aplikasi telah secara fundamental merubah cara orang-orang mengorganisasi dan memaksimalkan kegiatan rutin seh...