Langsung ke konten utama

Menggunakan Google Bisnis untuk UKM anda

Mungkin tanpa kita sadari, karena hampir semua smartphone menggunakan perangkat android, dan otomatis tiap orang (dan termasuk pengusaha UKM) akan punya email gmail.

Dan banyak sekali potensi yang bisa kita gali dengan memiliki email gmail. Selain digunakan untuk komunikasi email, kita bisa juga menggunakan berbagai fitur Google lainnya, dan salah satunya adalah Google Bisnisku

Mulai segera manfaatkan fiturnya dengan mengetikkan url : https://www.google.com/intx/en_id/business/

Setelah itu masuklah dengan user gmail anda. Dari Google Bisnisku, kita bisa membuat website untuk usaha kita. Dan itu sangat mudah sekali.

Pertama, daftarkan nama usaha anda. Google akan melakukan verifikasi dengan mengirimkan kartu pos ke alamat yang kita daftarkan. Hal ini sangat penting mengingat usaha umumnya menggunakan tempat, dan tempat ini merupakan faktor kepercayaan sendiri dalam bisnis.

Kedua, masukkan jam kerja. Tiap bisnis dan usaha pasti memiliki jam kerja. Masukkan informasi sesuai dengan kondisi anda.

Ketiga, masukkan no kontak yang bisa dihubungi. Ini sangat penting, pastikan no telp dan no hp anda masuk ke dalam halaman ini.

Keempat, mulai buat website anda. Website dapat dibuat dengan cepat. Website yang mungkin dibuat berdasarkan text dan photo, belum memiliki kemampuan lain, seperti e-commerce. Tapi website ini akan otomatis ditampilkan apabila lokasi kita telah diverifikasi. Kita akan mendapatkan nama subdomain, seperti : http://digi-um.business.site/

Kelima, tentu tujuan Google Bisnisku berikutnya adalah iklan dalam Google, atau dikenal dengan AdWords. Setelah bisnis anda terverifikasi oleh Google, dan apabila anda memiliki budget, maka dapat saja melakukan iklan di Google untuk produk dan layanan anda.

Selamat mencoba.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Bantu Mudahkan 'Jalan' UMKM, CEO Toko Online Ini Masuk Forbes 30 Under 30

Liputan6.com, Jakarta  Hidup itu adalah pilihan. Dalam pekerjaan atau menjalankan usaha misalnya. Anda bebas memilih, mau bekerja diposisi apa, berbisnis apa, dan bagimana cara menjalankan usaha tersebut. Hal itulah yang setidaknya dilakukan oleh pengusaha muda asal Jakarta, William Sunito. Dia adalah Founder & Chief Executive Officer (CEO) TokoWahab.com Di usia mudanya, bungsu dari tiga bersaudara ini memimpin sekaligus mengelola perusahaan keluarga yang berdiri pada 1957. "Pada akhir 2015 saya kembali dari Amerika ke Indonesia dan memutuskan untuk terjun langsung mengurus perusahaan keluarga saya. Ini memang kemauan saya (untuk mengelola perusahaan) karena saya melihat ada potensi yang besar," jelas William saat berbincang dengan  Tim Liputan6.com  di kantornya di kawasan Senen, Jakarta Pusat, Rabu (12/2). Ya, berbekal passion dalam dunia bisnis ditambah pengetahuan yang didapat selama kuliah di University of Washington, Amerika Serikat, William mulai menerap

OPINI Cristeddy Asa Bakti: Menentukan Posisi di Era Digitalisasi

REVOLUSI  industri memegang peranan penting dalam  kehidupan manusia. Dimulai dari revolusi industri 1.0 pada abad ke-18 di mana tenaga manusia mulai digantikan dengan mesin bertenaga uap dampaknya pekerjaan yang sebelumnya di kerjakan manusia terdisrupsi oleh mesin uap. Pada era tersebut muncul pekerjaan baru yaitu sebagai operator mesin uap dan juga manusia yang sebelumnya hanya berfokuskan menggunakan tenaga mulai meningkatkan kompetensi supaya bisa mengoperasikan mesin tersebut. Revolusi industri 2.0 yang terjadi di awal abad ke-20 ditandai dengan kemunculan tenaga listrik. Perubahan dari mesin uap ke mesin bertenaga listrik dikarenakan energi listrik mudah diubah menjadi energi yang lain.  Pada era ini pun juga terjadi disrupsi dan perubahan yaitu mulai bermunculannya pabrik-pabrik untuk pembuatan produk massal dikarenakan mulai diperkenalkan dengan kehadiran “ban berjalan” (konveyor) misalnya: mobil, motor. Dampaknya manusia yang sebelumnya bermata pencaharian petani memi

WEF 2020 Meluncurkan Manifesto Davos untuk Revolusi Industri 4.0

Davos, IDN Times  - Pendiri dan Ketua Eksekutif Forum Ekonomi Dunia (WEF), Profesor Klaus Schwab, meluncurkan Manifesto Davos (The Davos Manifesto 2020).  Klaus yang mencetuskan “Revolusi Industri 4.0” dan menulis buku tentang itu, memberikan judul “Tujuan Universal Sebuah Perusahaan di era Revolusi Industri Ke-4”.  Manifesto diluncurkan bertepatan dengan tahun ke-50 dilakukannya WEF, yang setiap bulan Januari dilaksanakan di Davos, resor ski di pegunungan Alpen, Swiss.  “Tahun 1973, kami mengumumkan Manifesto Davos juga yang menjadi landasan bagi perusahaan untuk beroperasi.  Prinsip-prinsipnya masih relevan dan awet. Tapi, dunia berubah secara dinamis. Saat ini perusahaan global diharapkan menjadi agen perubahan, memainkan peran lebih besar dalam menentukan di bidang politik, ekonomi, sosial, budaya yang mengubah dunia,” kata Klaus. Pendiri WEF ini mengklaim bahwa selama 50 tahun, WEF telah berkontribusi dalam pembangunan global di berbagai bidang. Manifesto Davos 2020 dimaksudka