Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari April, 2014

Bangun bisnis = bangun team.

Entrepreneur, solo-preneur, small business owner; while each comes with its own clarifying distinctions, one quality remains significant, the opportunities to build and scale your business are better performed with a team. Your team is available to listen, brainstorm, collaborate, build, generate, troubleshoot or otherwise help you to achieve your dreams a little faster than if you remain a single entity. “As the business owner, your time is extremely valuable, and you should be focusing on the items that only you can do! If you have the resources, consider hiring a virtual assistant to take care of these administrative tasks that are holding you back”.  Brett Relander Scale Your Business Beyond Yourself  with Jason T. Wiser and Rebekah Radice highlights the benefits and value of partnering with a virtual assistant to effectively grow and manage your business. Related Resources from B2C » Free Webcast: The Future of Marketing: Social Listening + Action This isn’t anythi

Entrepreneur harus buat relasi

Entrepreneurship is more about building a business than inventing a product. It's more about the quality of the execution, rather than the quality of the idea. Most importantly, it's more about being a proactive leader who connects to customers and the team deeply, rather than a bright light that struggles to be seen amidst the glare of a million other bright lights. Achim Nowak, noted business coach and author, in his recent book " Infectious: How to Connect Deeply and Unleash the Energetic Leader Within ," talks about how technology today allows entrepreneurs to communicate at a furious pace. They exchange more emails, texts and tweets every day. Yet many know less and less about how to really connect, and get people to commit to their business or product. I've seen this all too often in my own work with startups. More noise always means more hours a day working, but it doesn't necessarily mean more business or more productive connections. Nowak talks

8 kesalahan saat memulai bisnis di rumah

Delapan Kesalahan saat Memulai Bisnis dari Rumah November 19 2012 | By  Darus Salam  Sumber ilustrasi: http://www.empowernetwork.com Fleksibilitas, menghindari kemacetan, dan meraih keseimbangan hidup adalah beberapa alasan orang memulai usaha dari rumah. Pilihan ini tidak hanya dilakukan oleh kaum perempuan yang  notabene  ingin membagi waktu dengan keluarga sambil menjalankan usaha, namun juga dilakukan oleh kaum pria yang menginginkan kebebasan karir. Meski demikian, melakukan bisnis dari rumah dapat menimbulkan dampak negatif pada kehidupan pribadi maupun sosial. Agar terhindar dari hal-hal yang tidak Anda inginkan, berikut adalah delapan hal menurut majalah  entrepreneur  yang harus dihindari agar bisnis Anda dapat memberikan manfaat maksimal: 1. Menghabiskan terlalu banyak waktu di rumah Merasa kesepian adalah dampak yang sering dirasakan oleh orang yang menjalankan usaha dari rumah. Usahakan agar Anda tetap terhubung dan bertemu dengan orang lain. Bertatap muka den

5 Taktik hasilkan Lead / prospek

Top 5 lead generation tactics used by businesses Marketing Sherpa conducted a survey and published the results in the form of a chart. The results were quite surprising. In this post I will share the top 5 lead generation tactics as reported in the original survey.  As you can see the 5 most important b2b sales tactics are Email marketing,  Search Engine optimization (SEO), Social Media, Website optimization management or design and  Content Marketing  .  Now let's discuss each of these tactics in detail: Email Marketing:  Despite all the hype about death of email, the fact is that email is now also the most trusted form of lead generation and it is one tactic which will remain the most important in the near future. As you can see it's the top tactic used by businesses in order to generate lead with almost 81% of marketers using it. SEO:  Second most widely used tactic is search engine optimization.75% marketers use seo to generate leads. I'd like to add tha

5 Cara komunikasi Positioning

Lima Cara Mengomunikasikan Positioning January 22 2013 | By  Sigit Kurniawan 14  Sumber Ilustrasi: http://rctl-mkt101.blogspot.com/2011/08/product-differentiation.html Pada tulisan  "Cara Bangun Positioning Merek yang Kuat"  dijelaskan empat hal terkait dengan cara membangun positioning yang kuat, yakni  customer, company, competitor,  dan  change.  Tulisan berikut adalah lima cara bagaimana mengkomunikasikan positioning itu agar sampai dan mudah dipahami oleh konsumen. 1. Be Creative Kreativitas dalam mendesain positioning mutlak diperlukan. Alasannya, desain positioning bukan standar-standar saja dan tidak memiliki daya tarik. Kreativitas ini diperlukan untuk merebut perhatian konsumen. Harapannya, positioning yang kreatif ini dengan gampang tertanam di benak para pelanggannya secara positif. 2. Simplicity Agar gampang dipahami dan diterima oleh pelanggan, positioning harus bisa disampaikan sesederhana mungkin. Dengan penyampaian yang sederhana, pelanggan t

Apa sih Niche Market?

What is a niche marketer ? Niche marketing is sometimes a misunderstood term. Basically, niche marketing refers to competing within a narrowly defined market segment with a specialized offering. In essence, the firm virtually becomes a ‘big fish in a small pond’. The firm’s competitive advantage comes both from its expertise (as it’s a specialist) and from having a high market share (of a relatively small market segment). As a result, many potential competitors do not deem it viable to directly compete against niche marketers. Niche marketing is a somewhat rare strategy to implement and the term is sometimes confused with one-to-one marketing (discussed below) and being a small market player. Most small businesses are generally not niche marketers; they simply have a very small share of a large segment (whereas niche marketers have a large market share in a small/tight segment). For more information, please refer to  Niche Marketing examples  and/or  One-to-one marketing .

TIPS: Next Best Offer

Mengetahui Apa yang Konsumen Inginkan Sebelum Mereka Sadari January 12 2012 | By  Edwin Hardi Banyak orang mengatakan bahwa saat ini eranya perkembangan teknologi informasi. Dimana arus informasi berputar sangat cepat. Hal ini membawa keuntungan dimana konsumen dimudahkan dalam mencari informasi mengenai suatu penawaran, namun di sisi lain seringkali dibombardir beragam informasi dan menyebabkan mereka menemui kesulitan dalam mencari produk yang memenuhi kebutuhan mereka. Untuk itulah perusahaan perlu melakukan pendekatan pada konsumen pada waktu dan penawaran yang tepat (next best offer/NBO). Penyusunan program NBO yang baik dapat menghasilkan potensi ROI yang baik dan juga meningkatkan daya saing produk dan perusahaan. NBO dapat digunakan untuk memancing kontak awal dengan konsumen, menjadi mengundang konsumen menggunakan produk perusahaan untuk pertama kalinya, menjadi awal hubungan antara perusahaan dan konsumen. Terdapat empat aktivitas untuk membangun NBO secara

Enam Keterampilan yang Harus Dimiliki Pemimpin di Media Sosial

April 03 2013 | By Sigit Kurniawan   Ada istilah menarik yang dirilis McKinsey Quarterly, yakni "Organizational Social-Media Literacy". Istilah ini merujuk pada pengetahuan dan keterampilan dalam memanfaatkan media sosial untuk kepentingan organisasi maupun perusahaan. Boleh dibilang saat ini internet, khususnya media sosial, sudah merambah di banyak lini kehidupan masyarakat kontemporer. Mungkin hanya sedikit wilayah dalam bisnis dan masyarakat yang belum tersentuh efek dari Revolusi Media Sosial ini. Seperti dikatakan Roland Deiser dan Sylvain Newton, keduanya kolumnis McKinsey Quarterly, banyak organisasi saat ini cukup responsif pada realitas baru ini. Mereka mulai menyadari kekuatan dan potensi teknologi kontemporer terhadap hidup organisasi maupun perusahaan. Deiser dan Newton mencontohkan tren penggunaan aneka platform media sosial untuk kepentingan bisnis dan pemasaran. Misalnya, menjadikan media sosial sebagai media percakapan dengan konsumen, berbagi informasi dan p

Mental pebisnis

Menjadi pebisnis yang sukses ternyata bukan uang yang mutlak jadi penentu. Namun, yang terpenting ialah mental dan karakter seseorang. Baik yang memulai usaha kecil maupun yang besar, masalah mental dan kesiapan ini kerap menjadi batu sandungan. Sayangnya, baik di rumah maupun di sekolah, kesiapan mental entrepreneurship ini juga kurang dibina. Kesiapan mental ini juga menentukan keberlangsungan usaha. Untuk itu, Anda harus memiliki motivasi harus kuat. Misalkan karena untuk pendidikan anak, maka mesti ada uang. Dengan begitu terus menjalani usaha sampai sukses supaya bisa meneruskan pendidikan anak sampai ke pendidikan tinggi. Setelah itu singkirkan rasa malu. Dalam sisi positif ini menjadi penting. Ketika melakukan pemasaran, maka rasa malu mesti dihilangkan dulu. Bersikukuh untuk terus mencoba, walau kerap ditolak. Tak lupa, konsistensi dalam menjalankan usaha. Seringkali dalam menjalankan bisnis seseorang terkendala dengan rasa putus asa, lalu berhenti di tengah jalan

6 elemen Customer Engagement

Six Elements of Customer Engagement TIBCO Loyalty Lab    By: Jim Tierney BACK TO RESULTS In this age of rampant mobility, device proliferation and the always-on consumer, marketers need a clear roadmap to avoid the pitfalls of the shifting loyalty marketing landscape. What should the new goals for retail marketers be and how can they combine the rational side of rewards with the emotional side of loyalty? Robert Koen, Head of Americas Field Operations, TIBCO Loyalty Lab, addressed these issues during his session  at the 7th Annual Loyalty Expo , presented by Loyalty360  – The Loyalty Marketer’s Association. In his showcase session, “ Rational and Emotional Loyalty in Balance ,” Koen listed what he deems are the six elements of customer engagement: Value Efficiency (how companies deal with customers) Trust Consistency (web, mobile, store) Relevancy Control (“I want to have control with how you engage me”) Koen said that true customer engagement needs to incl

Miliki kekuatan sales yang baik

Miliki Kekuatan Sales yang Baik September 04 2012 | By  Rina Hutajulu 22 “ Salesmen  harus bisa memotivasi dirinya sendiri.” Demikian ucap Hermawan Kartajaya, CEO dan Founder MarkPlus,  dalam program MarkPlus Master Class Workshop dengan subtema “Accelerating Sales Force Performance” yang berlangsung pada Senin (03/09/2012) di ruang pelatihan Phillip Kotler Room, MarkPlus , Jakarta. Tentunya menjadi keinginan setiap perusahaan untuk mampu mencapai penjualan yang gemilang. Dan, menjadi impian seorang tenaga penjualan bila dia bisa naik pangkat tidak lagi hanya menjadi salesman . Dual hal tersebut hanya bisa tercapai apabila perusahaan berserta tenaga sales-nya memiliki kekuatan sales  yang mumpuni. Lalu bagaimana caranya untuk bisa mengetahui  hal tersebut? Hermawan menyebutkan empat petunjuk yang bisa dilihat untuk mengetahui apakah sebuah perusahaan, dan juga seorang tenaga penjualan, telah memiliki kekuatan sales  yang baik. Pertama tenaga penjualan ( sales people ).

4 hal teknologi terbaru yg akan mengubah pola bisnis anda

4 Emerging Technologies That Will Change How You Do Business Jason Brick Writer and Public Speaker, Freelance Follow Save to Playbook Comments  (0) Possibly as soon as next year, these 4 emerging technologies will change the way you do business. Are you ready? SEPTEMBER 25, 2013  In 1970, Alvin Toffler's book Future Shock   warned of a future where technology changed things so quickly that we would never fully adjust to one change before something new shifted the paradigm again. Though it's arguable whether or not we've reached that point, you can't argue with the rapid pace that technology advances today. As a small-business owner how can you keep on top of the quick changing world of technology? For starters, keep your eye on the following four technologies currently gaining ground and popularity. 1. Desktop as a Service Big data companies want to host an entire IT infrastructure of a company or government agency on secure, custom-designed

Pentingnya Pencatatan Transaksi Bisnis

Desember 24, 2013 keuangan 12751 Setiap usaha yang dijalankan, pasti mempunyai pemasukan dan pengeluarandalam bentuk transaksi bisnis. Tiap transaksi keuangan tersebut idealnya harus  punya bukti-buktisebagai bentuk pencatatan. Pada awal mulai usaha, biasanya pemilik yang mencatat seluruh transaksi tersebut. Tetapi apabila usaha sudah mulai berkembang, sebaiknya rekrut orang khusus untukmembantu anda melakukan pencatatan.  Apa saja yang kita perlu catat untuk bahan analisa kita kedepannya, berikut beberapa diantaranya: 1.      Mencatat Penjualan Anda sebagai pelaku usaha tentunya harus membuat nota/kuitansisetiap melakukan penjualan. Usahakannota tersebut dicatat kembali tiap hari kedalam buku penjualan atau lebih baik lagi ke aplikasi spreadsheet . Informasi ini berguna bagi Andauntuk mengetahui tren penjualan usaha dari bulan bahkan per tahun. Kapan saatnya penjualan ramai maupun sepi, produk atau jasa apa yang paling diminati. 2.      Mencatat Pengeluaran Apa

UKM Pintar gunakan CRM

Dengan menggunakan CRM, sebuah usaha khususnya Usaha Kecil Menengah (UKM) dapat dengan mudah mengelola : 1. Prospek = LEAD     Dengan mendaftarkan semua peluang / prospek / LEAD yang didapat, maka UKM dapat dengan mudah menindaklanjuti. Hal ini terjadi karena umumnya UKM mengelola sumber daya penjualan yang terbatas. Jumlah sales yang terbatas dan banyak memang bukan melulu kendala untuk keberhasilan penggunaan CRM. Tapi dengan melakukan track yang ketat khususnya terhadap LEAD yang ada, maka UKM dapat segera menindaklanjuti dengan tepat dan cepat. 2. Peluang = POTENTIAL = OPPORTUNITY Pada saat LEAD telah didaftarkan, pengusaha UKM dapat menjadwalkan waktu kunjungan dalam CALENDAR, dan mendapatkan informasi peluang2 yang mungkin didapat. Peluang yang ada didaftarkan di POTENTIAL / OPPORTUNITY. Dengan produk / solusi yang ditawarkan, maka UKM dapat menangkap peluang dan angka target penjualan yang diharapkan. 3. Penawaran = Quotation Salah satu hal yang mungkin sering hilang dalam penga